TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fosfor merah adalah aditif flame retardant (retardan api/penghambat nyala) yang terkenal untuk poliamida 66.
Fosfor merah dalam jumlah kecil pun cukup untuk memberikan karakteristik penghambat nyala yang baik untuk termoplastik yang hampir tidak berdampak pada sifat mekanik.
Namun, senyawa tersebut baru-baru ini mengalami kenaikan harga yang signifikan karena resin dasar poliamida 66 dan fosfor merah menjadi lebih mahal.
Akibatnya, perusahaan bahan kimia khusus LANXESS melihat permintaan yang meningkat akan bahan-bahan alternatif berkinerja tinggi berbasis poliamida 6 dan 66 yang menampilkan karakteristik flame retardant dengan cara lain, terutama di industri listrik/elektronik dan IT.
“Produk mencakup senyawa yang cocok dengan paket flame-retardant bebas halogen yang menunjukkan sifat penghambat nyala yang sama efektifnya dan dalam beberapa kasus bahkan lebih baik. Senyawa poliamida 6 khususnya memiliki rasio kinerja harga yang sangat baik,” kata Alexander Radeck, Application Developer, unit bisnis High Performance Materials (HPM) dalam keterangannya, Kamis (28/2/2019).
Melalui layanan HiAnt, LANXESS membantu pelanggan untuk memenuhi standar yang ditentukan misalnya dalam spesifikasi persyaratan dan spesifikasi penerapan ketika mereka beralih bahan.
Tidak seperti senyawa-senyawa lain yang mengandung fosfor merah, senyawa dari LANXESS dapat diberi warna apa pun, termasuk warna terang.
Ini poin yang menguntungkan karena warna merupakan elemen penting dalam desain dan digunakan dalam banyak aplikasi sebagai fitur tanda keselamatan komponen.
Kekuatan lainnya dari senyawa ini adalah logam jauh lebih rentan terhadap korosi ketika mereka bersentuhan dengan aditif flame-retardant di lingkungan yang hangat dan lembab. Selain itu, senyawa ini juga lebih mudah ditangani dalam hal kebersihan kerja.
Senyawa poliamida 66 dengan mekanisme flame-retardant berbasis fosfor merah biasanya tersedia dengan kandungan serat kaca antara 20-40 persen.