TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Viu, layanan video over-the-top (OTT) yang dioperasikan PCCW Media, terus memperbanyak konten lokal Asia untuk melayani kebutuhan pelanggannya di Indonesia melalui produksi film-film lepas dan film-film serial garapan sineas muda Indonesia.
Hari ini, Viu menggelar final pitching untuk menjaring ide-ide film cerita dari sineas muda Indonesia lewat ajang Viu Pitching Forum yang digelar di Hotel Aryaduta, Karawaci, Tangerang.
Di pitching ini, ide-ide film dari 12 peserta diuji oleh 8 juri yang terdiri dari tim Viu, para sineas senior dan perwakilan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk kemudian dipilih yang terbaik dan selanjutnya dijadikan project produksi film terbaru Viu dengan pendanaan yang ditanggung sepenuhnya oleh Viu.
Ke-8 juri adalah Myra Suraryo (Senior Vice President Marketing Vuclip Inc,), Sahana Kamath (Viu Head of Original Productions Malaysia & Indonesia), Nia Dinata (founder Kalyana Shira Film), Melissa Karim (presenter dan penulis skenario), Lucky Kuswandi (sutradara), Agung Sentausa (sutradara dan Kabin Fasilitasi Pembiayaan Film Badan Perfilman Nasional), Devina Sofiyanti (penulis skenario) dan Fadjar Hutomo (deputi akses permodalan Bekraf).
Myra Suraryo mengatakan, ide-ide project film dari para pemenang di Viu Pitching Forum akan dieksekusi penggarapan produksinya tahun ini juga.
"Viu Pitching Forum sudah kita rintis sejak 2017 dengan nama berbeda. Saat itu hanya untuk menjaring penulis cerita.
Sekarang kita kembangkan, ke yang lainnya juga. Tadi ada peserta yang kekuatannya di penyutradaraan, ada juga yang di penulisan cerita," ungkap Myra.
Pada Viu Pitching Forum 2018 tahun lalu, pihaknya menjaring 2 cerita dari kandidat pemenang pitching dan filmnya sudah diproduksi dan ditayangkan di 16 negara di mana Viu menghadirkan layanan film streaming.
"Ini akan terus menjadi event tahunan kita. Di event pitching 2019 ini kita dahului dengan kegiatan roadshow di 10 kota di Indonesia untuk kegiatan sosialisasi dan kita lakukan di bulan Januari. Kemudian di Februari kita buka kesempatan ke kepada peminat untuk submit ide-ide projectnya," tutur Myra bersemangat.
Ke-10 kota dimaksud adalah Yogyakarta, Bandung, Padang, Manado, Balikpapan, Surabaya, Bali, Tangerang, Medan dan Jakarta.
Dari ide-ide yang diajukan, pihaknya menerima 250 proposal project cerita dan rata-rata memiliki kualitas yang lebih meningkat dari penyelenggaraan tahun lalu.
"Tahun ini kita pilih 12 finalis yang kemudian di-mentoring oleh profesional perfilman agar mereka bisa menyiapkan proposal project pembuatan film yang bernilai komersial dan memancing minat kami sebagai investor. Tadi dari ide yang dipresentasikan peserta, terlihat bagus bagus. Nanti pemenang akan kita kolaborasikan dengan tim profesional perfilman dengan didukung pembiayaan sepenuhnya dari kita, Viu sebagai investor," bebernya.
Baca: Suzuki All New Ertiga, Car of The Year 2019 dan Best Low MPV 2019 Versi Tabloid Otomotif
Myra menambahkan, kepada para pemenang, pihaknya Kita akan menawarkan kepada mereka untuk bergabung bersama tim profesional, menyesuaikan dengan kekuatan/kemampuan mereka dan akan mendapatkan bayaran yang sesuai. "Tapi mereka yang tidak lolos dari babak penjurian tetap mendapatkan ilmu dari kegiatan ini," tegasnya.
Ide-ide project peserta selanjutnya akan dieksekusi menjadi film cerita bersambung dalam 13 episode dengan durasi putar rata-rata 45 menit (jenis long form). Ada juga yang ide project ceritanya akan dieksekusi menjadi feature film yang biasanya dibuat dengan durasi penceritaan mulai dari 60 sampai 200 menit dan ditayangkan sebagai Viu Originals.
"Semua karya peserta yang lolos belum tentu akan bisa diproduksi menjadi film serial, tergantung pada hasil diskusi para juri. Tapi dari pertimbangan bisnis, saya memang lebih condong untuk memproduksi jadi serial film karena itu juga untuk menguatkan engagement kami dengan pelanggan sebagai audiens," ungkap Myra.