"Awalnya dapat informasi dari teman, komunitas yang ngeshare program bug bounty yang diadakan oleh NASA, pas ngeliat ngerasa tertantang, terus coba," ujar Putra.
Bukan perkara mudah untuk menembus sistem keamanan dari organisasi yang bertanggung jawab atas penelitian luar angkasa tersebut. Putra mengatakan, butuh waktu tiga hari hingga akhirnya ia bisa menemukan celah untuk mengakses server NASA.
Dengan celah temuannya itu, seseorang bisa melakukan apa saja terhadap sistem yang dimiliki NASA, mulai dari mengotak atik isi data, mengganti, hingga mematikan server tersebut. Namun, tak mau terlibat dalam tindak kejahatan,
Baca: PENJELASAN LENGKAP Partai Demokrat Soal Surat Internal SBY tentang Rapat Akbar yang Bocor
ia kemudian melaporkan temuannya itu kepada admin dari NASA untuk segera diperbaiki. Satu hal yang disayangkan Putra dari organisasi milik pemerintah Amerika Serikat tersebut, ia hanya mendapat ucapan terimakasih melalui email.
Tak ada penghargaan berupa sertifikat, plakat, ataupun uang yang diberikan kepadanya. Meski begitu, Putra sama sekali tak patah semangat, karena ia sadar perbuatannya dapat menjadi amal yang menimbulkan banyak manfaat bagi orang lain.
Ia juga tak tergoda untuk beralih sebagai black hat hackers yang sejatinya bisa menghasilkan uang berkali-kali lipat.
"Kalau black hat memang uangnya lebih gede, tapi kita bisa kenak pasal, terus haram juga. Kalau white hat biar pun uangnya dikit, tapi bermanfaat buat orang, menguntungkan dan halal," ujar Putra.
Laporan: Jimmy Ramadhan Azhari
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Putra, Remaja 15 Tahun yang Berhasil Meretas Situs NASA