News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Nasib Ponsel Huawei Setelah Google Hentikan Lisensi Android

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paska memanasnya perdagangan China - As, Google kini mencabut lisensi kerjasama Android denngan Huawei. Lalu bagaimana nasib Huawei? Simak beritanya!

Huawei sebelumnya telah mengumumkan, akan ada delapan perangkatnya yang akan menjajal Android Q lebih dulu.

Perangkat tersebut adalah Honor View 20, Honor Magic, Mate 20, Mate 20 Pro, Mate 20X, Mate 20 RS Porsche Design, P30 dan P30 Pro.

Huawei juga sejatinya telah mengantisipasi hal ini.

Dikutip dari KompasTekno, beberapa waktu yang lalu Richard Yu Chengdong, CEO Huawei mengatakan, perusahaannya sedang mempersiapkan sistem operasi original bikinan Huawei untuk ponsel dan komputernya.

Sistem operasi tersebut telah dikembangkan sejak tahun 2012 lalu.

Nasib Terbaru Huawei

Ketegangan pasar dagang antara Amerika Serikat dan China tak kunjung meredam.

Huawei kini menjadi 'korban' karena masuk ke daftar hitam atau blacklist sebagai brand yang terlarang dalam urusan perdagangan.

Selain itu, ada 70 afiliasi dari Huawei yang ikut terseret dalam daftar hitam tersebut.

Dengan adanya blacklist yang bernama "entity list" tersebut, maka seluruh perusahaan yang masuk dalam daftar tersebut dilarang membeli komponen dalam bentuk apapun dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah AS.

Bahkan, jika Huawei ingin membeli komponen tertentu dari AS, maka mereka harus mengajukan izin ke pemerintah AS untuk mendapatkan atau membeli komponen tersebut.

Dikutip dari KompasTekno, seorang pejabat pemerintah setempat mengatakan, Huawei saat ini memang sangat bergantung pada para pemasuk kompenen dari AS.

Dengan adanya kebijakan tersebut, maka Huawei kesulitan dalam memperoleh pasokan komponen untuk pengembangan bisnisnya.

Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross mengatakan, keputusan tersebut diambil agar teknologi yang dimiliki oleh perusahaan asal AS tidak disalahgunakan oleh pihak asing, apalagi untuk hal yang merusak keamanan nasional.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini