Data yang dicuri bisa meliputi nama pengguna, alamat, username, password, dan data penting lainnya.
2. Penyebaran Malware
Dalam dunia internet, ada istilah Malvertising.
Malvertising adalah proses penyaluran Malware ke perangkat komputer maupun smartphone yang menggunakan VPN gratis.
Saat kita berselancar di web menggunakan VPN, secara tidak sadar virus atau malware dapat dengan mudah masuk ke perangkat melalui iklan yang terpasang dalam sebuah web.
3. Risiko serangan 'Man in the Middle'
Beberapa layanan VPN dapat berpotensi melancarkan serangan Man in the Middle.
Man in the Middle adalah serangan terhadap sebuah sistem perangkat yang salah berkomunikasi satu dengan yang lainnya.
Baca: 3 Aplikasi Chatting Alternatif Siasati WhatsApp Down, Yuk Jaga Komunikasi!
4. Pengguna digunakan sebagai Network Endpoint
Pihak ketiga dapat menggunakan IP Address kita sebagai Network Endpoint.
Network Endpoint berguna untuk meningkatkan bandwith layanan VPN untuk meningkatkan kecepatan internet pemakai internet lainnya.
5. Kebocoran alamat IP
Sejumlah layanan VPN memiliki jalur rahasia yang mempunyai banyak lubang.
Lubang tersebut memperbesar kemungkinan untuk pencurian data hingga kebocoran alamat IP.
Kebocoran alamat IP bisa saja digunakan oleh orang tak bertanggung jawab untuk meretas dan mencuri dari pengguna VPN.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Muhammad Renald Shiftanto)