TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Honeywell Building Technologies memperkenalkan solusi dan teknologi yang terbukti mampu membantu banyak kota-kota di dunia untuk menyelesaikan permasalahan urban seperti manajemen energi, ketaatan hukum, ketertiban dan keamanan, serta pengelolaan air, limbah, lalu lintas, dan masyarakat.
Perangkat lunak dan keras, serta analitik data yang dihadirkan oleh Honeywell mampu membentuk pengembangan kota cerdas.
Solusi terkini dari Honeywell Building Technologies ini diperkenalkan di acara diskusi terbuka bertajuk " Perencanaan dan Pembangunan Ibu Kota baru berbasis Smart City" di Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Kamis (22/8/2019).
Presiden Direktur Honeywell Indonesia Roy Kosasih mengatakan, perusahaannya memiliki pengalaman luas membantu sejumlah pemerintah dalam menghadirkan kota pintar dengan pertumbuhan teknologi internet of things. (IoT) yang pesat.
Dia menjelaskan, IoT bermanfaat untuk mengatasi beragam tantangan kota besar, antara lain manajemen lalu lintas, manajemen keamanan kota, serta pemantauan di area keramaian sampai aspek keselamatan para pejalan kaki.
Sejumlah kota yang telah memanfaatkan teknologi IoT dari Honeywell adalah ibu kota administratif baru New Cairo di Mesir, kota dan negara bagian India seperti Bhubaneshwar, Aurangadbad, Madhya Pradesh, Ujjain, Rajkot, Faridabad, dan Ranchi; serta kemitraan dengan Smartworld untuk mendukung pemerintah Uni Emirat Arab dalam pengembangan smart city.
Baca: Inilah Benny Wenda, Sosok yang Disebut Tokoh di Balik Rusuh Papua dan Kini Bermukim di Inggris
Roy menjelaskan, teknologi terhubung yang lebih cerdas membantu meningkatkan kualitas hidup warga kota.
Dia menyebutkan, teknologi perangkat lunak canggih seperti analitik dan manajemen video, sistem identifikasi plat nomor, pelacakan dan pemantauan aset dengan GPS, sensor suhu, dan sistem pengenalan wajah adalah beberapa cara untuk membuat kota kita lebih pintar, lebih aman, dan nyaman.
Baca: Gubernur Lukas Enembe: Kenapa Tak Terjunkan Banser untuk Bela Mahasiswa Papua yang Dipersekusi
"Teknologi-teknologi tersebut membantu memecahkan masalah perkotaan sehari-hari seperti parkir liar, manajemen lalu lintas, pemantauan kerumunan, keselamatan pejalan kaki, dan pencegahan kejahatan: semua bertujuan untuk meningkatkan standar hidup masyarakat," jelas Roy Kosasih.
Terkait dengan keputusan Pemerintah RI memindahkan ibukota negara yang baru ke Pulau Kalimantan, Roy menyatakan pihaknya siap menyediakan solusinya dengan menyesuaikan dengan konsep tata kota yang akan dirancang serta aspek bentangan alamnya.
"Teknologi seperti apa yang akan kami terapkan tentunya akan kami sesuaikan dan akan sangat menunjang kondisi alam di Kalimantan.
Forum diskusi terbuka Perencanaan Dan Pembangunan Ibukota Negara Berbasis Smart City di kampus UI ini menghadirkan pembicara utama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang PS Brodjonegoro.
Bambang banyak membahas tentang rencana pemerintah Indonesia membangun ibu kota baru di Kalimantan.
Bambang menegaskan, calon ibukota baru Indonesia di Kalimantan akan dikembangkan dengan menganut konsep smart city.
"Kami akan menerapkan konsep smart city dengan kota yang modern dengan ditunjang infrastruktur yang harus lengkap serta pelayanan publik yang baik," ujar Bambang.
Dia menjelaskan, moda transportasi umum di kota baru tersebut akan dirancang nyaman untuk warga kota. Pemerintah juga akan membangun perguruan tinggi berkelas dunia di ibukota baru tersebut.
Pihaknya mengundang peran swasta dan kalangan kampus untuk terlibat dalam perancangan msrt city di calon ibukota negara yang baru.
Bambang menyebutkan, sebelum menuju smart city, dia menekankan agar seluruh kota di Indonesia mampu memenuhi pelayanan dasar untuk warganya antara lain untuk hunian dan sanitasi.
"Pengembangan smart city di Indonesia sebaiknya jangan bicara teknologi base dulu sebelum kuta melakukan pelayanan dasar. Idealnya masyarakat pasti mau kalau mereka sudah diberikan pelayanan yang cukup oleh pemerintah kota. Untuk menciptakan kota yang smart, kita harus action menuntut infrastruktur pada level yang bisa membuat masyarakat siap untuk ikuti smart city," ujar Bambang.