News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berkembangnya Transformasi Digital di Indonesia, Tantangan Keamanan Meningkat

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ray Garnie, Senior Vice President DigiCert (kiri)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DigiCert menyerukan agar perusahaan-perusahaan dan individu mengurangi kerentanan mereka terhadap ancaman keamanan digital dengan mengadopsi layanan keamanan digital yang dikelola lebih baik serta memperkokoh praktik-praktik keamanan digital terbaik.

Langkah inidilakukan dalam menghadapi transformasi digital yang sedang terjadi di Indonesia dengan cepat.

DigiCert  diketahui sebagai perusahaan penyedia TLS/SSL, Public Key Infrastructure serta solusi IoT terkemuka.

Ray Garnie, Senior Vice President DigiCert untuk Asia Pasifik mengatakan, di seluruh dunia, termasuk Indonesia, mengalami transformasi digital secara masif.

Saat ini, semuanya dilakukan secara online dan dan saling terhubung dalam jaringan.

Dengan meningkatnya jumlah pengguna internet serta semakin banyaknya perusahaan di Indonesia yang mengalami digitalisasi dan memasuki era e-commerce, maka semakin banyak pula tantangan dalam keamanan digital.

Baca: Indonesia Digital Popular Brand 2019 Ganjar Penghargaan untuk 80 Kategori Waralaba

Misalnya, menurut laporan penelitian Symantec baru-baru ini, 58% koneksi atau lalu lintas web di Indonesia tidak terenkripsi dan hal ini menimbulkan bahaya yang sangat nyata bagi dunia usaha maupun individu.

 Masalah keamanan juga semakin meningkat di era di mana perangkat kini saling terkoneksi yang dihubungkan oleh Internet of Things (IoT).

Menurut Symantec Internet Security Threat Report 2019, router dan kamera yang terhubung adalah sumber utama serangan IoT selama 2018.

Studi baru menunjukkan bahwa teknologi kuantum dapat memecahkan enkripsi standar lebih cepat dari yang diperkirakan, dan hal ini menjadikan kebutuhan akan keamanan digital bahkan lebih mendesak.

Garnie melanjutkan, semua ini menunjuk pada kebutuhan mendesak bagi Indonesia untuk melangkah ke pendekatan yang lebih luas tentang bagaimana mengatasi keamanan digital.

DigiCert yakin terdapat kebutuhan untuk mempersiapkan para pelanggannya serta masyarakat untuk siap menghadapi ancaman keamanan digital yang kian meningkat.

Baca: Koneksikan dengan Startup, Kemenperin Dorong Pemberdayaan IKM Lewat Digital

"Terutama dengan memastikan bahwa masyarakat menyadari dan memahami hal ini serta menerapkan praktik-praktik Internet yang aman seperti memahami berbagai jenis sertifikat dan otentikasi.

Selain meningkatkan pemahaman dan adopsi keamanan digital yang lebih luas, DigiCert juga membantu perusahaan dalam penerapan IoT yang future-proof  (menjamin keselarasan dengan teknologi masa depan) melalui kerja sama dengan Microsoft Research dan perusahaan-perusahaan lainnya, peneliti akademis dan industri untuk meningkatkan pemahaman tentang algoritme enkripsi yang tahan terhadap serangan komputer kuantum (dikenal sebagai PQC/post cryptography quantum), yang dapat mengamankan komunikasi terenkripsi terhadap ancaman komputasi kuantum.

DigiCert memimpin upaya ini dengan menyediakan bahan dan alat uji yang memungkinkan perusahaan-perusahaan menguji PQC dalam sistem mereka dan sedang mempersiapkan untuk menggunakan teknologi ini sebelum komputer kuantum memecahkan algoritme enkripsi saat ini (yang diprediksi oleh beberapa orang bahwa hal ini mungkin akan terjadi dalam jangka waktu kurang lebih 10 tahun mendatang).
 
Secara global, hampir 90% perusahaan Fortune 500 adalah pelanggan DigiCert, dan kami mengamankan lebih dari 26 miliar koneksi web setiap hari, termasuk koneksi di Indonesia. 

Baca: Hakteknas Ke-24, Teknologi Sangat Penting untuk Dorong Daya Saing Nasional

Di Indonesia, DigiCert melayani ratusan organisasi dan lembaga serta perusahaan dari berbagai industri, mulai dari perbankan, e-commerce, manufaktur, layanan kesehatan hingga media.

Untuk melayani basis pelanggan yang lebih luas di Indonesia dan untuk menyediakan keamanan digital yang lebih meningkat bagi mereka, kami memiliki kemitraan strategis dengan PT. Anugrah Damai Pratama Solusi.

"Mitra kami berperan penting dalam mendukung kami melindungi keamanan digital Indonesia melalui kehadiran dan pendekatan lokal, yang sangat penting bagi transformasi digital yang sedang berlangsung di Indonesia,” kata Garnie.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini