TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ni Luh Putu Diah Desvi Arina terpilih menjadi Miss Internet Indonesia 2019 oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Gadis asal Bali yang merupakan Staf Humas Pemerintah Kota Denpasar mengalahkan dua finalis lainnya, Difa Putri Ariani dan Juwita Alfi Sahra.
Dia terpilih pada tahap akhir pemilihan Miss Internet Indonesia di acara Indonesia Internet Expo dan Summit 2019 di Jakarta Convention Center Jumat (27/9/2019) malam.
Pagelaran yang di inisiasi oleh APJII tidak hanya mencari figur yang dianggap menarik, tapi juga harus memiliki kriteria smart, charm, and digital lovers untuk mengkampanyekan penggunaan internet sehat kepada netizens di Indonesia.
"Akhirnya selesai juga ajang pemilihan Miss Internet Indonesia 2019, dan yang menjadi pemenang adalah perwakilan dari bali, selanjutnya akan ada beberapa tugas yang wajib diemban oleh Miss Internet Indonesia 2019, yang paling utama adalah Literasi,” ungkap
Ketua umum APJII Jamalul Izza.
Miss Internet yang dipilih oleh panel juri yang dibentuk oleh APJII akan bertugas sebagai pendidik, panutan, dan penghubung antara pemerintah dan masyarakat terkait pemanfaatan internet yang baik dan positif.
Dalam programnya, APJII menargetkan membantu 2.000 desa untuk bisa terkoneksi internet.
Untuk mendukung acara ini, Miss Internet Indonesia 2019 akan melakukan roadshow ke daerah-daerah yang baru terkoneksi internet.
Ni Luh Putu Diah mengatakan jika dirinya sama sekai tidak menyangka akan menjadi pemenang Miss Internet Indonesia 2019.
Baginya, ini merupakan tugas yang besar, tapi ia berkeyakinan bisa berkontribusi nyata dalam mengemban tanggung jawabnya setelag mendapatkan gelar baru tersebut.
Ia menambahkan dirinya akan melakukan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk melakukan literasi terkait ekosistem digital.
Diah juga akan mengajak pihak pemerintah dan swasta untuk menggiatkan penggunaan internet sehat di desa-desa yang menjadi dalah satu program pemerintah.
“Saya akan konsisten melakukan aksi-aksi nyata dan bekerja sama dengan berbagai pihak di 34 Provinsi di Indonesia untuk melakukan literasi internet yang bersih, selektif, dan juga aman bagi para pengguna internet,” katanya.
Sebelum didampuk sebagai Miss Internet 2019, Diah pernah menjadi Miss Internet Bali 2018 dan aktif dalam kegiatan sosial Kakak Asuh Bali yang fokus melakukan lierasi pada bidang pendidikan dan juga digitalisasi.
Ia juga menulis buku bersama dengan entrepreneur lainnya asal bali yang berjudul “50 Pengusaha Kota Denpasar”.