Kepiawaian Andre telah membawa Gojek sebagai penyedia layanan mobile on-demand dan pembayaran digital terbesar di Asia Tenggara.
Andre meraih gelar Bachelor of Science dari University of Technology Sydney.
Penunjukkan dua pimpinan baru di Gojek diketahui bukan suatu kondisi yang baru bagi perusahaan teknologi. Penunjukkan co-CEO oleh Salesforce pada tahun 2018 bisa menjadi salah satu referensinya.
Perusahaan software pemasaran berbasis cloud computing yang berkantor di San Fransisco, Amerika Serikat, itu menetapkan dua pimpinan (Co-CEO) yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing namun dapat saling berbagi peran untuk secara efektif memajukan perusahaan.
Langkah Salesforce untuk menunjuk dua Co-CEO juga diikuti perusahaan software SAP pada tahun ini, menyusul mundurnya Bill McDermott dari posisinya sebagai pucuk pimpinan di perusahaan piranti lunak untuk pelanggan korporasi itu semata-mata dengan tujuan untuk meningkatkan layanan perusahaan serta mendorong profitabilitas.
Baca: Inilah Sosok Nadiem Makarim, Calon Menteri Jokowi yang Hari Ini Dipanggil ke Istana
Sebagaimana diketahui, Nadiem di Istana Negara hari ini mengakui dirinya secara resmi telah mengundurkan diri dari jabatan CEO Gojek sehingga dirinya tidak lagi memiliki kewenangan ataupun kekuasaan apapun di perusahaan tersebut seiring dengan diterimanya pinangan Jokowi untuk masuk jajaran kabinetnya.
Citra Positif
Praktisi dan pemerhati bisnis Roy H.M. Sembel menilai penunjukkan Nadiem sebagai salah satu calon menteri kabinet baru Jokowi akan berdampak positif bagi citra perusahaan.
“Ini bukti jika kinerjanya diakui, pimpinannya diakui. Dengan masuknya Nadiem ke jajaran pemerintahan, dia bisa bermanfaat bagi banyak orang dan bisa berdampak positif bagi perusahaan yang ditinggalkan,” ujar Roy Sembel.
Namun dia mengingatkan perlunya perusahaan meletakkan landasan sistem yang baik sehingga kepergian sosok Nadiem dari manajemen Gojek tidak akan menimbulkan guncangan besar bagi bisnis perusahaan ke depan.