TRIBUNNEWS.COM – Dilansir dari Kompas.id, menurut Ketua Umum Asosiasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Indonesia, M Ikhsan Ingratubun mengatakan kekuatan besar Indonesia ada di sektor UMKM.
Selain itu, ia mengatakan, hal tersebut terkait dengan peran UMKM yang begitu besar. Pasalnya UMKM menyumbang 95 persen tenaga kerja dan 64 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Bahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, PDB Indonesia per akhir 2018 sebesar Rp 14.837 triliun.
Untuk lebih memaksimalkan peran UMKM, Ikhsan mengatakan, perlunya pembinaan dan pelatihan sumber daya manusia berbasis kompetensi. Terlebih untuk mengenalkan teknologi digital. Di tengah semakin populernya transaksi nontunai, pedagang kecil dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman.
Agar semakin membiasakan UMKM dengan pembayaran digital, GoPay meluncurkan Forum Pedagang baik, yang dirancang khusus bagi pengusaha mikro untuk mendapatkan pelatihan, pengembangan, dan pengelolaan usaha dengan teknologi. Tak hanya itu, setiap pelatihan yang diberikan sesuai dengan karakteristik masing-masing lokasi dan kebutuhan para pedagangnya.
Guna lebih maksimalkan pelatihan tersebut, GoPay membagi menjadi dua fase pendampingan. Pertama, edukasi agar UMKM merasa nyaman menerima transaksi non-tunai dan mulai membudayakan kebiasaan menabung.
Hal tersebut penting dilakukan untuk membiasakan para pelaku UMKM agar tidak menggunakan uang hasil penjualan yang sudah disimpah di bank.
Kedua, fase ini tidak kalah penting. Pasalnya pengembang usaha dapat memanfaatkan ekosistem Gojek untuk memperluas jangkauan pembeli. Bahkan, dengan memanfaatkan ekosistem yang telah dibangun oleh Karya Anak Bangsa, para pelaku UMKM dapat meningkatkan penjualannya.
“Penyusunan materi yang dihadirkan untuk para pengusaha mikro dirancang berdasarkan pengalaman GoPay beserta ekosistemnya dalam memberdayakan jutaan mitra driver dan ratusan ribu mitra UMKM. Lewat pengalaman GoPay membantu 380.000 mitra UMKM dalam mengembangkan bisnisnya, kami sangat memahami pentingnya pendampingan langsung serta wadah yang guyub bagi pelaku UMKM untuk belajar,” ujar Head of Micro Merchant GoPay, Dewi Yulianti Rosa.
Selain itu, melalui Forum Pedagang Baik, GoPay melatih para pengusaha mikro untuk mengatur keuangan serta bisnisnya di platform digital. Hingga saat ini, forum tersebut telah dilaksanakan di 7 lokasi di Indonesia. Berdasarkan hasil survei, peserta yang mengikuti forum tersebut, lebih dari 90% merasa program ini telah membantu mereka dalam mencatat keuangan dan mengembangkan usahanya.
“Mengenalkan metode transaksi nontunai saja tidak cukup, tapi harus diiringi dengan pemahaman mendalam mengenai teknologi digital agar dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan potensi bisnis mereka,” tambah Dewi Yulianti.
Edukasi terkait keuangan adalah salah satu pilar dari Strategi Nasional Keuangan Inklusif yang diluncurkan pemerintah Indonesia pada 2016. Pelaku UMKM adalah salah satu kelompok yang diprioritaskan strategi tersebut.
“Inisiatif GoPay untuk melaksanakan Forum Pedagang Baik, sebuah langkah yang mendukung inklusi keuangan dan penciptaan ekonomi digital di Indonesia,” ujar Head of Project Management pada Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), Djauhari Sitorus.
Terdapat tiga pilar yang dirancang khusus untuk para pengusaha mikro. Pilar pertama, Baik Modal, pada pilar ini tidak hanya menekankan pentingnya modal berupa materi. Namun juga modal berupa soft skill seperti kemampuan dalam melayani pembeli sehingga pembeli bisa menjadi pelanggan.
Pilar dua, Baik Penjualan, pengusaha diberikan pelatihan mengenai bagaimana cara mengelola bisnis yang baik. Pilar tiga, Baik Keuangan, pengusaha mikro akan dilatih agar dapat mengatur keuangan dengan baik, termasuk cara memanfaatkan transaksi nontunai serta aset digital mereka secara maksimal.
Menurut salah satu mitra yang pernah mengikuti forum tersebut, Widi mengatakan, ia merasakan ilmu yang didapatkan dari pelatihan tersebut sangat bermanfaat.
“Saya merasa terbantu dengan diadakannya itu (Forum Pedagang Baik) karena saya bisa belajar bagaimana mengelola usaha kecil saya dengan memanfaatkan teknologi. Bahkan, sekarang mengenal transaksi nontunai bukan sekedar metode pembayaran tapi juga bisa membantu saya untuk mengelola pendapatan dan memiliki pencatatan arus kas yang lebih baik,” ujar Widi.
Sejak awal berdiri pada 2016 hingga sekarang, fitur tersebut sudah mampu menjadi layanan pembayaran, seperti KPR subsidi, tabungan pendidikan, asuransi kesehatan, dan tabungan emas. Tak hanya memberikan manfaat bagi mitra yang bergabung, Gojek juga terbuka dengan mengajak berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk berkolaborasi.
Penulis: Dea Duta Aulia