Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BukaPengadaan kini menjadi lini bisnis baru di Bukalapak untuk solusi pengadaan barang dan jasa secara digital.
Director BukaPengadaan Indonesia Hita Supranjaya mengatakan, BukaPengadaan dapat memenuhi kebutuhan pengadaan melalui layanan digital untuk korporasi, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta pemerintah.
"Layanan ini dapat mendukung korporasi agar dapat bersaing di era industri 4.0 yang mengutamakan digitalisasi dalam operasional ataupun administrasi bisnis," kata dia di Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Ia mengatakan, selama 2019 BukaPengadaan sudah memiliki 500 buyer dan 5.000 purchase order dengan nilai transaksi Rp 150 juta.
"Dalam tujuh bulan terakhir BukaPengadaan juga mencatat pertumbuhan 30 persen terhadap perusahaan baru yang melakukan transaksi di Buka Pengadaan," kata Anja.
Baca: Daftar Peringkat Valuasi Startup di Indonesia, Gojek di Posisi Nomor Wahid
Anja juga menyebutkan, kekuatan BukaPengadaan adalah adanya integrasi bisnis dengan platform market place Bukalapak dan Quasi Retail.
Baca: Ditinggal Achmad Zaky, Harbolnas Bukalapak Tetap Positif
"Integrasi ini membuat BukaPengadaan terhubung dengan 5 juta pelapak di Bukalapak yang menawarkan lebih dari 80 juta produk," lanjutnya.
Menurut Anja, dengan 80 juta produk ini BukaPengadaan mampu memenuhi seluruh kebutuhan pengadaan dari korporasi, pelaku bisnis, dan pemerintah dengan harga bersaing.
"Buka Pengadaan menawarkan berbagai produk, dari bahan baku hingga virtual produk sepeti pembayaran listrik perusahaan, yang mampu dikelola dalam satu platform," ujar Anja.
Hal demikian diyakininya akan memudahkan pelanggan dalam melakukan transaksi sehingga menjadi lebih produktif dan efisien.
Dalam hal pengiriman barang, BukaPengadaan menggandeng perusahaan induk, distributor, dan dealer hingga daerah.
"Kerja sama hingga tingkat daerah ini memungkinkan, pelanggan bisa mendapatkan harga yang kompetitif dan pengiriman yang lebih cepat," kata Anja.