TRIBUNNEWS.COM - Hong Kong mulai menerapkan gelang elektronik bagi para pengunjung yang baru tiba dari luar negeri.
Gelang tersebut dimaksudkan untuk memastikan pengunjung mengkarantina diri sendiri demi menekan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Seperti yang dilansir CNBC, pemerintah Hong Kong mengumumkan mulai Kamis (19/3/2020) tengah malam, semua pengunjung yang masuk ke Hong Kong harus menjalani karantina mandiri selama 2 minggu.
Gelang elektronik itu nantinya akan terhubung dalam suatu aplikasi dalam smartphone.
Baca: Dokter di Hong Kong Sebut Pasien yang Baru Sembuh dari Covid-19 Alami Penurunan Fungsi Paru-parunya
Gelang itu akan memastikan pemakainya benar-benar berada di rumah saja selama masa karantinanya.
Declan Chan, seorang stylist yang merupakan warga Hong Kong, baru saja kembali ke negaranya pada 17 Maret 2020.
Ia datang dari Zurich.
Declan kaget saat ia diminta untuk mematuhi langkah-langkah baru saat memasuki Hong Kong.
"Saya kira kami hanya disuruh mengisi formulir saja, tapi ternyata kami disuruh mengenakan gelang juga," ujarnya kepada CNBC melalui sambungan telepon dari rumahnya di Hong Kong selagi menjalani karantina.
Declan mengisi formulir yang berisi pilihan pengunjung bisa membagikan lokasi mereka dengan pemerintah melalui aplikasi perpesanan, seperti WeChat dan WhatsApp.
Baca: ‘Perlombaan Global’ Vaksin Corona: AS Siap Uji Coba, China Kembangkan 9 Vaksin
Namun ia kemudian menyadari sharing lokasi itu bukanlah suatu pilihan, melainkan keharusan.
Semua penumpang diharuskan memakai gelang itu.
Declan mengatakan ia melihat penumpang yang menolak mematuhi peraturan itu.
Penumpang itu bahkan tak segan untuk memesan penerbangan kembali ke asalnya dan meninggalkan Hong Kong.