News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembatasan Sosial, UMKM Kuliner Tetap Jaga Roda Perekonomian

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM - Lembaga pemeringkat Moody’s memprediksi perekonomian Tanah Air pada 2020 akan melambat mencapai 3% dan kembali lagi pada tahun yang akan datang. Bukan tanpa sebab, hal itu didasari karena mewabahnya COVID-19 yang juga menghantam sektor bisnis.

Bagi para pelaku UMKM, khususnya kuliner, mengungkapkan kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan secara masif memberikan memberikan perubahan pada pola usaha dan pelaku pelanggan.

Sebagai contoh, banyak pelanggan yang memutuskan untuk tidak menikmati hidangan di tempat makan seperti biasa. Bahkan, beberapa usaha kuliner terpaksa harus membatasi jumlah pengunjung dan mengurangi jam operasional.

Untuk dapat bertahan dalam masa penuh tantangan ini, pelaku usaha harus beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi melalui strategi baru, seperti memanfaatkan teknologi untuk menjangkau pelanggan.

Strategi tersebut, seperti yang dilakukan oleh para mitra merchant GrabFood di Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan yang hingga kini masih bertahan dan terus menggerakkan perekonomian kotanya.

Bandung

Muhammad Muhlis, Manager Pemasaran Wingz O Wingz, salah satu yang menjual kreasi menu daging ayam di Bandung menceritakan betapa dia dan usaha yang dikelolanya berjuang mempertahankan bisnisnyadi tengah pandemi COVID-19.

“Dampak yang paling terasa adalah pada transaksi makan di tempat yang sekarang hanya tinggal 5 persen saja. Sesuai imbauan pemerintah kami juga membatasi kunjungan pelanggan untuk makan di tempat dengan mengutamakan layanan take away atau order memakai aplikasi,” ungkap Muhammad.

Ia juga tidak menampik bahwa ada penurunan omzet semenjak wabah Covid-19 terjadi. Ia mengungkapkan, biasanya omzet utama dari Wingz O Wingz berasal dari pelanggan yang makan di tempat serta pelanggan yang memesan secara online. Namun kini mereka benar-benar mengandalkan penjualan online sebagai sumber pemasukan utama.

“Dalam situasi saat ini ketika semua orang diam di rumah saja, aplikasi Grab sangat membantu bisnis kami untuk bertahan. Mereka tetap bisa memesan produk Wingz O Wingz lewat GrabFood. Saat ini paling saya syukuri sih bahwa usaha yang saya kembangkan ini sekarang tidak hanya tetap menghidupi ratusan karyawan tapi juga membantu para pengemudi ojek online di tengah situasi sulit ini,” ujar Muhlis.

(Grab)

Surabaya

Lain lagi dengan Surabaya. Salah satu mitra GrabFood di Kota Pahlawan ini adalah Ayam Bakar Primarasa yang legendaris. Restoran ayam bakar yang sudah dirintis sejak 1993 silam. Edwin Sugiaurto (29), generasi kedua pengelola Ayam Bakar Primarasa, menceritakan bahwa tantangan terbesar banyak pengusaha kuliner akibat pandemi COVID-19 adalah berhadapan dengan sejumlah keputusan sulit.

“Pilihannya banyak, misalnya menutup layanan makan di tempat; atau tutup total tanpa layanan makan di tempat dan take away; atau tetap beroperasi. Kita hanya bisa mengambil satu. Kami pun memilih untuk beroperasi seperti biasa supaya karyawan tetap memperoleh gaji utuh setiap bulan, dengan meningkatkan standar kebersihan dan melakukan prosedur pengecekan kesehatan. Total kami punya sekitar 100 karyawan yang tersebar di tujuh cabang,” tutur Edwin.

Makassar

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini