TRIBUNNEWS.COM - Aplikasi konferensi video Zoom telah menjadi platform favorit selama krisis Covid-19.
Tentu tidak mengherankan karena sebagian besar orang bekerja dari rumah.
Pebisnis maupun individu mencari layanan obrolan yang dapat menghubungkan mereka dengan orang lain secara virtual.
Namun, bahkan Zoom sendiri mengakui pertumbuhannya yang cepat dalam jumlah pengguna tidak diimbangi dengan keamanan dan privasi dibutuhkan oleh pengguna.
Menurut Forbes, Zoom menjadi penyelenggara 10 juta pengguna harian per Desember tahun lalu, dan sekarang, angka itu telah melonjak menjadi ratusan juta.
Zoom meraih popularitasnya karena sangat fungsional.
Baca: Kekayaan Pemilik Zoom Bertambah Jadi Rp 120 Triliun Sejak Wabah Corona
Meski Zoom telah mencoba langkah-langkah terbaru untuk mengatasi keamanan dan privasi, masalah tetap ada.
Kebijakan privasi perusahaan merinci pengumpulan data yang luas dan "bom Zoom" dimungkinkan jika rapat atau obrolan Anda tidak diamankan dengan baik.
Beberapa risiko keamanan, misalnya, dalam keadaan tertentu, beberapa orang dalam rapat Anda mungkin dapat membaca pesan pribadi Anda.
Zoom tengah diselidiki oleh jaksa agung A.S dan gugatan telah dikirimkan kepada Zoom setelah muncul data yang dikirim ke Facebook, menurut Vice News.
Kini, nampaknya hampir tidak mungkin untuk 100 persen mempercayai data Anda tetap aman selama menggunakan Zoom.
Tetapi kadang-kadang, Anda harus menggunakannya untuk rapat kerja, atau mengobrol dengan teman.
Baca: BNPT Larang Penggunaan Zoom di Semua Unit Kerjanya
Untuk mengatasinya, ada tips-tips yang bisa dilakukan untuk menggunakan Zoom secara aman.
Seperti yang dilansir Forbes, berikut ini cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko masalah keamanan dan privasi pada Zoom.