News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Huawei Berjuang 'Bertahan Hidup' Setelah Trump Batasi Akses Pasokan Chip dari Vendor Global

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo Huawei

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Raksasa teknologi asal China, Huawei mengatakan pada hari Senin kemarin bahwa bisnisnya dipastikan akan terkena dampak dari pemberlakuan peraturan baru Amerika Serikat (AS).

Pemerintah Presiden Donald Trump kini tengah menerapkan aturan yang bertujuan untuk membatasi ekspor chip ke Huawei.

Manajemen Huawei menekankan bahwa pihaknya secara tegas menentang langkah terbaru yang diterapkan AS ini.

"AS memanfaatkan kekuatan teknologinya sendiri untuk menghancurkan perusahaan di luar perbatasannya sendiri. Ini hanya akan merusak kepercayaan perusahaan internasional terhadap teknologi dan rantai pasokan AS. Pada akhirnya, ini akan membahayakan kepentingan AS," kata manajemen Huawei dalam sebuah pernyataan resminya.

Baca: Selain Low MPV Triber, Renault Juga Ancang-ancang Jual SUV Kiger di Pasar Indonesia

Keputusan itu pun dianggap sewenang-wenang, merusak serta mengancam kegiatan industri di seluruh dunia.

Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (19/5/2020), Pimpinan Huawei, Guo Ping, turut buka suara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tahunan Huawei yang dihadiri para pengamat global pada Senin kemarin.

Baca: Lima Perusahaan Minyak Diduga Terlibat Kartel Harga BBM, KPPU Mengaku Kantongi Satu Alat Bukti

"Kami akui bisnis kami pasti akan terpengaruh, kami akan mencoba semua yang kami bisa untuk mencari solusinya. Kelangsungan hidup adalah kata kunci bagi kami saat ini," kata Ping.

Baca: Hikmah Pandemi Corona di Mata Natasha Rizky: Bisa 24 Jam Full Jalani Peran Istri dan Juga Ibu

Menurut Guo, Huawei telah menghabiskan 18,7 miliar dolar AS untuk memperoleh barang-barang dari para pemasok AS pada tahun lalu.

Perusahaan ini pun akan terus membeli dari mereka, tentunya jika AS mengizinkan.

Huawei berkomitmen untuk mematuhi peraturan AS dan telah secara signifikan meningkatkan Research and Development (R&D) serta inventaris untuk menghadapi tekanan dari negara yang dipimpin Presiden Donald Trump itu.

Perlu diketahui, pabrikan asing yang menggunakan perangkat pembuat chip AS, sekarang telah diminta untuk memperoleh lisensi terlebih dahulu sebelum diizinkan menjual semikonduktor ke produsen smartphone nomor dua di dunia, Huawei.

Baca: Vivo Raih Peringkat Pertama Merek Smartphone Terbaik di Indonesia

Aturan seperti itu dikeluarkan pada hari Jumat lalu oleh Departemen Perdagangan AS.

Nama Huawei memang telah ditambahkan ke 'daftar entitas' Departemen Perdagangan AS sejak tahun lalu.

Baca: Samsung Luncurkan Galaxy M21, Baterainya Berkapasitas Jumbo Anti Lowbatt

Hal itu karena adanya indikasi masalah keamanan nasional, setelah AS menuduh raksasa telekomunikasi asal negeri tirai bambu ini memata-matai para penggunanya.

Dituding seperti itu, Huawei pun telah membantah keras tuduhan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini