Laporan Reporter Tribunnews, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar teknologi mengalami masa transisi besar yang terjadi sekali setiap dekade. Transisi besar pada dua dekade sebelumnya adalah ketika pasar teknologi fokus pada penyediaan mobilitas di mana saja.
Transisi besar lainnya ketika terjadi migrasi ke aplikasi-aplikasi berbasis cloud. Kini, dunia digital memasuki era analitik data dengan memanfaatkan IoT, AI dan otomatisasi yang didukung komputasi dan jaringan modern untuk mendukung aplikasi-aplikasi jenis baru dan beban kerja yang semuanya didistribusikan di jaringan (edge).
Akibatnya, perusahaan menghasilkan data tak terstruktur yang volumenya sangat besar di edge. Jika data ini dianalisa dan ditindaklanjuti dengan tepat, maka data ini dapat digunakan untuk memperbaiki efisiensi, meningkatkan pengalaman pengguna dan membantu mewujudkan pendapatan bisnis baru.
Baca: Aplikasi Pintar Jovi Smart Scene Bantu Pengguna Smartphone Tetap Sehat dan Bugar
Kunci untuk mengubah informasi penting real time menjadi tindakan yang bermanfaat adalah dengan menganalisa dan memproses data ini di titik asalnya – yaitu di edge - tempat orang, perangkat dan hal-hal lain (things) terkoneksi ke dunia digital.
Baca: Unboxing Samsung Galaxy A31, Partner Seru untuk Bikin Konten-konten Live
Kemampuan untuk mengubah informasi penting menjadi tindakan berbasis data sangat dibutuhkan saat ini, ketika perusahaan, pekerja dan jaringan korporat harus beradaptasi dengan kebutuhan bisnis dan tempat kerja yang senantiasa berubah dengan cepat.
Baca: Pasar Sepeda Motor Memburuk, Astra Honda Revisi Target Penjualan Jadi 3 Juta Unit
Upaya memanfaatkan data tak terstruktur di edge membutuhkan fondasi jaringan yang mampu mentransmisikan data IoT sekaligus mengkorelasikan telemetri (kemampuan melakukan pengukuran dari jarak jauh) jaringan dengan cara di luar kemampuan manusia.
Baca: Fakta Sebenarnya di Balik Kisah Viral 5 Bocah Minta Diadopsi, Orang Tua Meninggal Akibat Covid-19
Edge membutuhkan infrastruktur dengan ‘indera keenam’ berkekuatan-AI yang secara proaktif mengidentifikasi masalah-masalah yang akan datang, merekomendasikan penyelesaian yang akurat dan memanfaatkan otomatisasi untuk mengubah rekomendasi penyelesaian masalah menjadi tindakan logis tanpa intervensi manual.
Aruba ESP mengubah informasi menjadi pengetahuan, sehingga membantu perusahaan mengakselerasi proses transformasi mereka dan menjaga kontinuitas bisnis mereka dengan menyediakan sebuah platform cloud-native tunggal di lokasi perusahaan (on premise) atau di cloud.
Justin Chiah, Senior Director of South East Asia, Taiwan and Hong Kong/Macau, and Product Category, Asia Pacific and Japan of Aruba mengatakan, Aruba Edge Services Platform (ESP) didesain untuk membantu organisasi/perusahaan dengan memanfaatkan telemetri data di jaringan mereka untuk mengurangi kompleksitas.
"Caranya dengan mengotomatiskan lebih banyak tugas dalam operasi TI sehingga organisasi/perusahaan dapat memecahkan masalah-masalah TI yang kompleks dengan lebih cepat dengan tetap mengamankan infrastruktur terintegrasi di kampus, kantor-kantor cabang, dan kini di cabang-cabang mikro di rumah, sehingga ada lebih banyak waktu dan sumber daya untuk berfokus pada inovasi,” kata Justin
Aruba ESP, kata dia kini semakin relevan untuk perusahaan dengan lingkungan ekonomi yang berbeda-beda seperti saat ini ketika banyak perusaan meningkatkan perangkat transformasi digital mereka dan banyak dari perubahan itu tergantung pada network management tool yang lincah, scalable, cloud-native, dan aman.”
“Intelligent Edge adalah katalis yang memicu peluang tak terbatas bagi organisasi dan perusahaan yang ingin mempercepat transformasi dan memastikan kontinuitas bisnis melalui pemanfaatan investasi di bidang teknologi sebagai aset terbesar mereka,” kata Keerti Melkote, president of Aruba, a Hewlett Packard Enterprise company.
Dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip Aruba yaitu hubungkan, lindungi, analisis, dan bertindak, Aruba ESP adalah puncak dari inovasi bertahun-tahun, R&D, kecerdikan khas Aruba dan yang terpenting, masukan dari para pelanggan kami yang memberikan umpan balik yang jujur dan informatif, sehingga platform ini bisa dijalankan di berbagai jaringan.
Aruba ESP adalah platform cloud-native full-stack paling fleksibel untuk lingkungan jaringan kabel, nirkabel dan SD-WAN yang menyatukan beberapa elemen jaringan untuk pengelolaan dan kontrol yang tersentralisasi.
Dioptimalkan untuk infrastruktur Aruba, Aruba ESP berbasis standar terbuka sehingga dapat diintegrasikan dengan berbagai solusi dan layanan pihak ketiga.
Inovasi besar yang diperkenalkan hari ini meliputi manajemen cloud-native untuk perusahaan dengan skala apapun – Aruba Central saat ini telah menjalankan jaringan penting bagi lebih dari 65.000 pelanggan.
ArubaOS baru Aruba ESP menjadi satu-satunya platform berbasis cloud yang tidak memerlukan controller (controllerless) yang menyediakan manajemen full-stack dan operasional untuk infrastruktur jaringan kabel, nirkabel dan SD-WAN dalam skala apapun di campus, pusat data, cabang dan infrastruktur pekerja jarak jauh untuk penggunaan di tempat pengguna (on-premis) ataupun di cloud.
Kemudian menyederhanakan operasional harian dengan infrastruktur terpadu, mengurangi waktu resolusi dengan AI dan otomatisasi, efisiensi TI dengan kekuatan AI—Aruba Central kini melayani AI Search.
Peningkatan dalam Aruba Central memungkinkan analitik yang user-centric dari User Experience Insight untuk mengidentifikasi masalah pada client, aplikasi, dan kinerja jaringan secara lebih cepat dan memperluas switching generasi berikutnya ke perusahaan yang lokasinya terpisah-pisah dan perusahaan skala menengah.
Platform ini mengamankan dan menyatukan infrastruktur perusahaan dan dikembangkan dengan prinsip-prinsip inti sebagai berikut: AIOps (Artificial Intelligence for IT Operation), infrastruktur Terpadu (unified infrastructure), zero Trust Network Security.
Ron Gardner, senior infrastructure engineer, James Cook University mengatakan, pihaknya memilih pendekatan cloud-first dalam menjalankan infrastruktur.
"Aruba Central dan ArubaOS memberi kami visibilitas dan informasi untuk menyederhanakan operasional sekaligus mengurangi ruang untuk peralatan, serta dari cloud kami dapat mengelola kampus-kampus kami yang besar dan terpisah-pisah secara aman," katanya.