TRIBUNNEWS.COM- Kabar baik untuk para pencinta film Indonesia, platform Bioskop Online akan segera dirilis.
Dikutip Tribunnews dari Instagram @bioskoponlineid, Bioskop Online akan menyediakan berbagai film Indonesia terbaik.
Bioskop Online akan menjadi layanan streaming film legal dengan harga terjangkau.
Tarif untuk menonton di Bioskop Online mulai dari Rp 5 ribu berlaku selama 48 jam.
Menariknya lagi, platform ini juga akan menayangkan film versi director's cut.
Tak hanya itu, Bioskop Online juga akan menyajikan film-film indie dan festival dalam layanannya.
Dari unggahan Twitter akun @BioskoponlineID terlihat cuplikan film apa saja bisa disaksikan pada platform tersebut.
Di antaranya film Filosofi Kopi, Kartini, Turah, Memories of My Body, Mobil Bekas hingga Copy Of My Mind.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi kapan Bioskop Online akan dirilis.
Cara nonton di Bioskop Online:
Meski belum resmi dirilis, dalam sebuah unggahan di Instagram telah dijelaskan bagaimana cara menggunakannya.
Caranya cukup mudah, hanya butuh 3 langkah dan kamu bisa meyaksikan film indonesia favoritmu.
1. Masuk menggunakan email atau nomor handphone atau nama dan kata sandi
2. Kemudian masukkan kode verifikasi OTP yang telah dikirimkan lewat email atau SMS
3. Terakhir, pilih pembayaran menggunakan e-wallet yang kamu punya
Baca: 5 Rekomendasi Film Dokumenter Terbaik 2020, Kisah Muhammad Ali hingga Kasus McDonald
Baca: Sinopsis Film Korea A Company Man Tayang di Trans 7 Senin, 6 Juli 2020 Pukul 21.30 WIB
Hanung Bramantyo Jelaskan Perbedaan versi Director's Cut dengan Bioskop
Sutradara kondang, Hanung Bramantyo antusias dengan kehadiran Bioskop Online.
Bagaimana tidak, ada dua film garapannya yang akan diputar di layanan streaming tersebut.
Dua film tersebut adalah Kartini dan Sultan Agung.
Kedua film itu akan ditayangkan versi director's cut.
Hal itu dibagikan Hanung dari unggahan IG TV akun Instagram pribadinya @hanungbramantyo Senin (6/7/2020).
Pada kolom keterangan unggahannya, Hanung menjelaskan jika versi director's cut berbeda dari yang ditayangkan di bioskop sebelumnya.
"Kenapa versi ini penting buat saya? Karena versi yang murni keluar dari idealisme saya sebagai sutradara..
yang kadang, pada versi bioskop sering terjadi benturan visi dengan producer karena pertimbangan pasar dan durasi," tulis Hanung.
Baca: Hanung Bramantyo Pamer Ucapan Selamat dari Presiden Jokowi Atas Kelahiran Anak Zaskia Adya Mecca
Baca: Hari Kartini di Tengah Pandemi Corona, Ahok Ingat Kutipan Sehabis Gelap Terbitlah Terang
Lebih lanjut Hanung menjelaskan jika pada versi director's cut ia juga bisa melakukan editing ulang.
Termasuk pemberian musik yang berbeda dan CGI yang lebih apik.
Alasannya karena untuk versi director cut waktu yang ada cukup longgar alias tak kejar tayang.
Bapak lima anak ini bahkan tak segan merogoh kocek pribadi untuk mendapatkan hasil yang ia inginkan.
"Untuk mengeluarkan versi ini saya gak segan-segan mengeluarkan kocek sendiri loh. ( njuk Curhat.)
Alhamdulillah, versi Director’s Cut ini sempat berkesempatan mengikuti festival di international: Kartini, selection Official di Eurasia Int Film Festival, Kazakstan,
memdapatkan kehormatan screening di markas PBB-New York dalam konggres perempuan sedunia.
Sultan Agung, sutradara terbaik di Jogja Asian Film Festival 2018, Indonesian session.
Mendapat penghargaan di Special Prize di 4th International Film Festival Akbuzat Rusia," papar Hanung.
(Tribunnews.com/Bunga)