“Memainkan peran sebagai COO, istri, bahkan ibu secara sekaligus tentu memerlukan dedikasi yang sangat tinggi," katanya.
Ia sempat mengira jika saya fokus secara penuh ke salah satunya, yang lainnya pasti akan terabaikan.
"Namun saya sadar bahwa kata ‘terabaikan’ itu tidak akan muncul ketika saya mendedikasikan diri ke ketiganya - yang hanya dapat dicapai jika saya bisa mengatur waktu dengan baik,” ujar Christie.
Berbagai keterbatasan telah membuatnya lebih efisien dalam manajemen waktu, karena ia mengerti apa saja tuntutan di setiap peran.
Baca: Guntur Romli: Bukan Hanya Gojek yang PHK Karyawan, Startup Lain Juga
Sebagai gantinya, hal tersebut membentuk pola pikir Christie untuk menjadi semakin gesit dalam mengambil keputusan.
“Saya sangat mempercayai kalimat ‘speed outweighs perfection.’ Percaya atau tidak, itulah rahasia kami dalam membesarkan Travelio hingga saat ini, khususnya untuk bisa survive di masa pandemi. Kami tidak hanya cepat untuk menyadari kegagalan, kesalahan, maupun inefisiensi, namun juga untuk menindak-lanjutinya,” tuturnya.
Kemampuan beradaptasi dan keinginan untuk selalu belajar hal baru adalah dua nilai kunci yang telah lama tertanam dalam budaya tim manajemen Travelio - terbukti dari seberapa cepat mereka bereaksi dan beradaptasi selama terjadinya pandemi.
Baca: Kominfo Dorong Startup Digital Terus Tumbuh di Tengah Tantangan Krisis Covid-19
Travelio adalah satu dari sedikit perusahaan bermodalkan dana dari venture capital yang berhasil menggalang dana besar dan bertumbuh setelah melewati tahap pendanaan Seri B - dengan mayoritas perempuan di tim manajemennya.
Di bulan Mei 2020, Travelio meluncurkan layanan tambahan e-groceries - TravelioMart, menyediakan ratusan produk segar & FMCG dari petani, produsen, dan importir untuk kebutuhan para penyewa apartemen sekaligus seluruh penduduk Jakarta tanpa harus keluar rumah.
TravelioMart ingin dihadirkan sebagai layanan komplementer untuk para penyewa apartemen. Ide ini sudah muncul sejak akhir 2019, namun pandemi memberikan momentum yang tepat untuk bisnis e-groceries - sehingga TravelioMart segera diluncurkan.
“Saat pandemi global melanda, masyarakat kembali memprioritaskan kebutuhan dasarnya. Makanan jelas adalah kebutuhan dasar, dan kami sadar akan kekuatan digitalisasi-supply chain kami, maka kami cepat bertindak. Layanan TravelioMart akhirnya tersedia, bukan hanya untuk para penyewa apartemen saja - namun sesuai kapabilitas kami yaitu dapat menyasar ke target audiens yang lebih luas,” kata Christie. (Tribunnews.com/Eko Sutriyanto)