Hasil penelitian ini memotivasi Vivo untuk menghadirkan smartphone dengan teknologi sistem kamera gimbal.
"Tetapi kendalanya adalah bagaimana teknologi gimbal yang pada umumnya sebagai perangkat keras, dapat masuk ke dalam smartphone yang bodinya ramping," kata Hadie.
Setelah melalui proses riset dan pengembangan yang panjang, Vivo akhirnya memperkenalkan teknologi kamera gimbal ini dalam wujud konsep di ajang APEX 2020.
Teknologi Stabilisasi Gimbal dalam wujud konsep yang dipamerkan di ajang APEX 2020 kemudian disempurnakan kembali melalui Vivo X50 Pro.
Pada versi pembuatan smartphone konsep yang pertama, teknologi stabilisasi gimbal membuat bodi ponsel ini menjadi lebih tebal dan ruang baterai jadi kecil.
"Tetapi setelah melalui proses pengembangan didapatkan ukuran sempurna yaitu gimbal yang 40 persen lebih kecil, lebih tipis 1 mm, dan dapat diposisikan 0,13 mm dari layar," beber Hadie.
Dalam proses kerjanya, teknologi Gimbal Stabilization Vivo X50 Series menggunakan dudukan suspensi bola ganda, yang dirancang secara cerdas untuk mencapai stabilisasi tiga dimensi.
Pengaturan ini memungkinkan sudut mencapai sumbu-X dan sumbu-Y dapat memutar dan menutupi sudut yang lebih besar kurang lebih 3 °derajat atau 300 persen lebih besar dari OIS tradisional.
Untuk mengurangi goncangan saat mengambil gambar video atau foto, teknologi Stabilisasi Gimbal dibekali FPC tipe S ganda dengan ketebalan hanya 0,07mm setelah ratusan penyesuaian ukuran.
Hadie mengatakan, berbeda dengan OIS tradisional atau EIS. Sistem kamera gimbal pada Vivo X50 Pro akan membuat gambar yang lebih stabil dan berkualitas tinggi dengan menjaga bingkai tetap penuh.
Modul yang digunakan pada gimbal ini juga memiliki komponen perangkat lunak yaitu Inovatif—Gimbal Radar, yang merupakan animasi di layar dalam antarmuka pratinjau foto.
Bola animasi ini mencerminkan pergerakan gimbal yang sebenarnya, yang menunjukkan kapan bingkai stabil dan memandu pengguna untuk mengambil gambar dan video yang jelas.
"Pengguna juga dapat melihat pergerakan sebenarnya dari Sistem kamera dengan melihat lensa kamera utama," ucap Hadie.
Selain itu, sistem kamera Gimbal pada lensa terlihat seperti sebuah mata yang besar di bagian belakang X50 Pro, yang berfungsi sebagai elemen desain unik dari Vivo.
Vivo juga menyebutkan manfaat Gimbal Stabilization dalam melakukan kegiatan fotografi, seperti stabilitas foto dan video dalam semua kondisi.
Gimbal Stabilization mendukung aktivitas pengambilan foto pada malam hari dengan fitur Extreme Night Vision.
Teknologi ini juga mendukung pengambilan foto untuk 60x Hyper Zoom dan dapat melakukan pemotretan malam yang berbintang menggunakan fitur Astro Mode.
Hebatnya lagi, teknologi Gimbal Stabilisation juga mendukung pengambilan snapshot gerakan hampir tanpa delay melalui fitur Pro Sports Mode.
Saat merekam atau pembuatan film, Gimbal Stabilization di Vivo X50 Pro dapat mewujudkan stabilisasi dalam lima sumbu, yang membantu menghasilkan anti-guncangan melalui fitur Ultra Stable Video.
Teknologi pelacakan gerak AF yang ada pada Vivo X50 Pro juga memungkinkan pengguna memilih objek apa pun dalam bingkai dan tetap fokus pada objek, meskipun objek berada di luar jangkauan dan kembali lagi.
(Tribunnews.com/Fajar, Hari Darmawan)