Enggak ada lagi keluhan anak soal low batt! Cuma dengan catatan, baterai dalam kondisi full sebelum pelajaran mulai.
3. Kokoh
Pasti kesan pertama yang perlu dinilai adalah desainnya. Biar beda dengan edisi sebelumnya, kali ini Galaxy A01 Core mengusung desain lebih slim. Bicara dimensi, tebalnya kurang dari 9 mm dengan luas 141,7 x 67,5. Bobotnya hanya 150 gram.
Kemudian ada aksen garis-garis di punggung yang punya sebutan ‘rhytmical pattern.’ Pola garis di belakang itu bukan sekadar ornamen yang sedap di pandang tapi berfungsi agar perangkat ini kasat saat digenggam.
Fungsi berikutnya agar Galaxy A01 Core terlihat lebih kokoh meski bermaterial plastik.
Alasan ini yang bisa membuat nyaman menyerahkan ponsel ke anak. Maklum, peluang kecerobohan anak menjatuhkan ponsel tinggi. Semoga saja garis-garis di cangkang itu bisa melindungi bila ada insiden ponsel tak sengaja terjatuh!
4. Anak enggak nyaman main game
Bicara spesifikasi, Galaxy A01 Core terbilang super standar. Sayangnya, pilihan prosesor jatuh pada MediaTek MT6739 dengan RAM 1 GB. Padahal Galaxy A01 dibenamkan Snapdragon. Nah, biar performanya enggak bikin keki, maka perangkat ini berjalan di Android Go.
Sistem operasi ini memang didesain untuk ponsel dengan spesifikasi pas-pasan. Meski begitu, semua fungsi dapat berjalan mulus mengingat aplikasi yang tertanam sudah kompatibel dengan Android Go.
Tapi saat main game berat macam Garena Free Fire, pasti bikin keki. Sudah pasti bakal banyak tersendatnya. Sebenarnya ini yang bikin orangtua tenang.
Kemungkinan ponsel digunakan anak main game jadi kecil. Apalagi memori internal Galaxy A01 Core cuma 16 GB. Jadi bakalan enggak muat kalau dijejali game-game berat yang menuntut ruang memori yang lapang.
5. Irit paket data
Ini yang bikin senyum orangtua makin lebar. Galaxy A01 Core dibekalu Samsung Max Go. Apa tuh? Ini adalah fitur yang bikin pemakaian paket data internet lebih hemat.
Cara kerjanya dengan mengkompresi image, video, dan audio secara otomatis.