"New normal di masa pandemi membuat banyak aktivitas fisik dialihkan ke aktivitas digital untuk mengurangi kontak fisik. Ini membuat infrastruktur digital makin kuat, e-learning menjadi hal biasa dan belanja online menjadi banyak," ungkap Dwi.
Tren ini membuka peluang go digital yang mampu menjangkau pasar lebih luas, dan lebih hemat biaya usaha, omset lebih banyak serta transaksi lebih nyaman dengan uang digital.
Selain itu peluang terpapar virus lebih kecil karena tidak ada kontak fisik dengan customer.
"Covid-19 juga memaksa banyak pihak mengubah strategi komunikasi pemasaran dari tatap muka ke digital," sebutnya.
Untuk menyiapkan katalog kit seperti website, dia menyarankan agar memanfaatkan website untuk konten digital, membangun brand awareness secara cepat, dan membangun reputasi.
"Katalog kit akan bisa diakses dari mana saja, meningkatkan kualitas layanan dan layanan online nonstop," sebutnya.