Paket kuota data gratis yang dibagikan ini sudah langsung bisa dimanfaatkan oleh para siswa atau guru penerima.
Untuk wilayah Jawa Timur, XL Axiata menyerahkan total 1,8 juta paket internet gratis bagi pelajar dan pengajar madrasah.
Bantuan ini merupakan realisasi atas kerjasama XL Axiata dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) dalam program “Madrasah Digital Belajar Jarak Jauh”.
Kamis (24/9), Group Head XL Axiata Region East, Bambang Parikesit secara simbolis menyerahkannya kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Dr. H. Ahmad Zayadi, M.Pd, melalui fasilitas telekonferensi, yang juga disaksikan oleh perwakilan Kantor Kementerian Agama di 38 kota/kabupaten se-Jawa Timur.
Bambang Parikesit mengatakan, bantuan ini membantu meringankan beban sebagian pelajar dan orang tuanya menjadi lebih ringan begitu juga dengan para guru dan tenaga kependidikan.
"Para penerima bantuan paket ini sudah bisa langsung memanfaatkannya untuk mengikuti PJJ. Penyaluran akan terus kami lanjutkan di daerah lain yaitu di Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur,” kata Bambang,
Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Dr. H. Ahmad Zayadi, M.Pd menjelaskan, di Jawa Timur terdapat 12.923 sekolah madrasah dari tingkat MI, MTs, dan Aliyah, baik negeri dan swasta. Untuk jumlah siswa, total ada sekitar 1,8 juta pelajar.
Penyaluran kartu internet gratis untuk pelajar dan pengajar madrasah juga XL Axiata lakukan di Kalimantan Barat. Sebanyak 125 ribu paket internet gratis telah disiapkan untuk segera didistribusikan ke seluruh provinsi.
Menurut Group Head XL Axiata Region Jabodetabek & Kalimantan, Francky Rinaldo Pakpahan, setelah pekan lalu program kerjasama ini diresmikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia di Jakarta, mulai awal pekan inim pihaknya langsung menyalurkannya ke sejumlah daerah di Kalimantan Barat.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, H. Ridwansyah mengatakan,di Provinsi Kalimantan Barat terdapat 1.049 madrasah dari tingkat MI, MTs, dan Aliyah, baik negeri dan swasta. Untuk jumlah siswa, total ada lebih dari 133 ribu pelajar.
Sebagian besar sekolah madrasah berada di area pinggiran kota dan pedesaan, di mana banyak di antara keluarga siswa memang membutuhkan dukungan untuk mampu menyediakan kuota data untuk PJJ.