TRIBUNNEWS.COM - PT LG Electronics Indonesia (LG) resmi pasarkan produk air purifier terbarunya, LG PuriCare Wwarable Air Purifier di Indonesia, Selasa (17/11/2020).
Sesuai namanya, LG PuriCare Wearable Air Purifier ini memiliki desain serupa dengan pelindung wajah yang menutupi bagian hidung dan mulut.
Ini membuat peranti ini dapat digunakan setiap saat bahkan saat beraktivitas di luar ruang.
“Terus meningkatnya perhatian masyarakat Indonesia pada kebersihan udara ditengah aktivitas kesehariannya, mendorong kami sebagai penyedia teknologi untuk membawa produk revolusioner ini ke Indonesia,” ungkap Seungmin Park, President of Sales and Marketing PT LG Electronics Indonesia.
Baca juga: LG PuriCare Wearable Air Purifier Resmi Dipasarkan di Indonesia, Berikut Fakta-fakta Kecanggihannya
Baca juga: POPULER Regional: Dedek Digorok setelah Teriak Minta Tolong | Ibu Bunuh 2 Anak Lalu Gantung Diri
LG PuriCare Warable Air Purifier
Dia menjelaskan, LG PuriCare Wearable Air Purifier memiliki desain yag revolusioner karena bentuknya yang meninggalkan desain air purifier yang sebelumnya dikenal portable.
Desain ini juga merujuk pada teknologi dan fitur didalamnya yang dibuat untuk melindungi sekaligus memberi kenyamanan saat digunakan.
Di jajaran produk LG global, PuriCare Wearable Air Purifier ini termasuk dalam seri LG PuriCare yang dikenal luas sebagai lini produk LG bagi produk yang mengedepankan penciptaan udara bersih.
Termasuk didalamnya berbagai seri produk air purifier, pengembangan seri LG PuriCare melebar menjangkau penggunaan bagi konsumen akhir rumah tangga maupun solusi bagi bangunan komersil.
Pengalaman dan reputasi panjang LG dalam hal pembersihan udara inilah yang membuatnya tak kesulitan untuk merancang kerja pembersihan udara LG PuriCare Wearable Air Purifier berjalan optimal.
Air purifier wearable ini mengadopsi...
2. Pengembangan teknologi radioisotop dan radiofarmaka dorong industri farmasi mandiri
Pemanfaatan teknologi nuklir saat ini semakin didorong untuk memenuhi kebutuhan industri farmasi tanah air yang masih bergantung pada produk impor.