News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Adaptasi Pendidikan Anak Usia Dini di Lingkungan Belajar Virtual

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Seminar yang dilaksanakan selama dua jam itu dihadiri oleh dua puluh enam
(26) peserta dari jaringan sekolah Cikal di Jakarta, Banten, dan Surabaya.

"Sebagai guru PAUD, kami harus kreatif dan terus berpikiran terbuka. Selain itu, kami juga harus membuat pengajaran yang menarik namun tetap efektif, terutama di masa sekarang."

:Kami sangat senang karena pelatih dari University of Canterbury, Anna Niles,
mengajarkan dan memberikan pengalaman bagaimana sebaiknya guru PAUD berinteraksi dengan siswa usia dini melalui perangkat digital,’’ ungkap Indri Savitri, Academic Head Office Sekolah Cikal.

Ben Burrowes, Direktur untuk Asia Timur Education New Zealand juga
menyampaikan rasa terima kasihnya kepada guru PAUD saat memberikan sambutan di seminar tersebut.

‘’New Zealand, khususnya University of Canterbury, memiliki reputasi yang baik di bidang pelatihan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)."

"Secara personal, saya sendiri sangat kagum dengan kerja keras para guru PAUD. Saya juga memiliki anak kecil dan tahu jika mengajar anak kecil tidaklah mudah. Terima kasih untuk semua perjuangan Anda," ujar Ben.

Workshop kedua dimulai dari tanggal 30 November sampai dengan 12 Desember 2020 dengan tema pengajaran Bahasa Inggris untuk masa depan.

Ada dua puluh empat (24) peserta yang akan mengikuti workshop ini. Mereka merupakan guru dari jaringan organisasi Teach for Indonesia yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Bogor, Tangerang, Surabaya, Manado, Palembang, Pangkal Pinang, Pontianak, Pekanbaru, dan Malang.

Berbeda dari seminar sebelumnya yang diselenggarakan secara singkat,
workshop kedua akan dilaksanakan dengan durasi lebih panjang, yakni kurang lebih dua minggu.

Para peserta diminta untuk mengakses kanal pembelajaran digital milik University of Canterbury bernama UC Learn.

Kemudian, mereka diwajibkan untuk melakukan self-learning
atau pembelajaran mandiri melalui video rekaman selama kurang lebih lima jam.

Setelah itu, para peserta akan bertemu secara tatap muka dengan pelatih melalui aplikasi Zoom sebanyak tiga kali dengan durasi dua jam per pertemuan.

‘’Kursus online yang ditawarkan Education New Zealand dan University of Canterbury sesuai dengan visi misi Teach for Indonesia, yakni Empowering the Society dimana kami danBINUS melakukan kegiatan pemberdayaan untuk masyarakat."

"Kursus ini diharapkan dapat mengembangkan kompetensi guru dalam pengajaran, terutama di masa pandemik seperti saat ini dan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 yang juga akan mengubah sistem
pendidikan di masa depan,’’ kata Andyni Khosasih, Manajer dari Teach for Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini