News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kolaborasi Gojek dan Bank Jago Dorong Inklusi Keuangan Lewat  Layanan Finansial Berskala Besar

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Jaket nitra driver berlogo Gojek di peluncuran logo baru Gojek di Jakarta, Senin (22/7/2019). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Tingginya penggunaan mobile phone tersebut Indonesia sebenarnya bukan saja siap untuk bank digital.

Lebih dari itu, bank digital menjadi kunci yang dapat mengakselerasi inklusi keuangan Indonesia

”Pasar keuangan digital di Indonesia sangat fragmented (tidak ada yang mendominasi, Red.). Layanan peer to peer (p2p) hanya sebatas lending. Tidak sampai ke saving. P2P semakin berkembang lagi saat pandemi," kata Chaikal.

"Hal ini seharusnya mendorong bank konvensional untuk masuk ke sektor digital. Tapi saat ini Bank ini mengalami kesulitan untuk menjangkau ke pasar yang belum pernah dijamah dan tidak pernah dijamah,” ulas Chaikal.

Padahal, lanjut Chaikal, masih banyak masyarakat yang potensial untuk memasukan dananya ke bank tapi justru tidak masuk.

“Dengan digital seperti yang dilakukan Fintech atau P2P itu jadi lebih mudah. Layanan microfinance tradisional sekarang sudah terdigitalisasi. Padahal pasar lending misalnya itu sangat besar sekali untuk dijangkau,” bebernya.

Gojek bersama Bank Jago sangat potensial menjadi bank digital. Pada saat yang sama, bank digital menjadi opsi paling baik dan paling cepat untuk meningkatkan persoalan inklusi keuangan dimaksud.

Tiga karakteristik bank digital di antaranya pertama beroperasi penuh secara digital tanpa perlu kantor cabang. Kedua, memanfaatkan aplikasi dan teknologi. Ketiga, memiliki penetrasi pasar yang tinggi dalam hal ini ekosistem bisnis secara digital.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini