News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Cara Kerja Black Box, Teknologi yang Dapat Mengungkap Penyebab Kecelakaan Pesawat

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi black box. Simak cara kerja Black Box atau Kotak Hitam di dalam pesawat. Teknologi yang dapat mengungkap penyebab kecelakaan pesawat.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut cara kerja black box atau Kotak Hitam di dalam pesawat.

Ketika terjadi kecelakaan pesawat, black box menjadi benda penting yang dicari untuk menemukan informasi penyebab kecelakaan tersebut.

Black box dapat mencatat semua data penerbangan, selain percakapan di kokpit.

Selain itu, black box harus mampu menahan banyak skenario kecelakaan tanpa mengalami kerusakan.

Baca juga: Kotak Hitam atau black box Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan

Baca juga: Pentingnya Pinger, Mantan Ketua KNKT: Jangan Sampai Terpisah dari black box

Sebanarnya, black box tidak berwarna hitam, melainkan oranye terang.

Dikutip dari The Times of India, black box adalah alat perekam elektronik yang ditempatkan di dalam pesawat terbang untuk memudahkan investigasi kecelakaan dan insiden penerbangan.

Black box sebenarnya dikenal sebagai perekam penerbangan.

Terdapat dua perangkat perekam penerbangan, yakni Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR).

FDR merupakan data yang menyimpan riwayat penerbangan melalui perekaman lusinan parameter yang dikumpulkan beberapa kali per detik.

FDR merekam hal-hal seperti kecepatan udara, ketinggian, percepatan vertikal dan aliran bahan bakar.

Serta memiliki penyimpanan rekaman sekitar 25 jam.

Penampakkan black box berisi CVR pesawat Lion Air JT 610 di KRI Spica, Senin (14/1/2019). (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)

Sementara CVR adalah data yang menyimpan riwayat suara di kokpit, termasuk percakapan pilot.

CVR juga menyimpan interaksi awak satu dengan yang lain, kontrol lalu lintas udara, juga kebisingan latar belakang yang dapat memberikan petunjuk penting bagi penyelidik jika terjadi kecelakaan.

Kedua perangkat tersebut dapat digabungkan dalam satu unit.

Perangkat ini sangat kuat, mampu menahan panas yang ekstrem, benturan keras dan tekanan berton-ton.

Lantas, bagaimana cara kerja black box?

Dikutip dari dw.com, sebelum digunakan, black box diuji terlebih dahulu untuk melihat apakah mereka dapat menahan benturan.

Uji coba ini dengan cara black box dibenturkan ke dinding beton dengan kecepatan 750 kilometer per jam (sekitar 466 mil / jam), beban statis 2,25 ton setidaknya selama lima menit, suhu maksimum 1.100 derajat Celcius (2.012 Fahrenheit) selama satu jam, dan tekanan air ditemukan di kedalaman hingga 6.000 meter (sekitar 19.700 kaki).

Agar lebih mudah ditemukan di laut, perangkat mengirimkan sinyal saat bersentuhan dengan air asin yang dapat ditangkap dalam radius sekitar dua kilometer (1,2 mil).

Dalam jarak sesingkat itu, lokasi bangkai kapal seharusnya sudah ditentukan untuk menemukan perangkat tersebut.

Perekaman Suara

Perekam suara mencatat semua suara di kokpit.

Selain diskusi antar pilot, juga merekam pengumuman komputer otomatis, lalu lintas radio, diskusi dengan awak dan pengumuman kepada penumpang.

Suara sakelar dan mesin juga direkam oleh perangkat.

Percakapan pribadi antara pilot juga disimpan di kotak hitam.

Inilah Proses Khusus yang Harus Dilakukan KNKT Sebelum Membaca Data Black Box Pesawat Lion Air Jatuh (Tribun Jakarta)

Itulah sebabnya file audio yang diambil harus ditangani dengan hati-hati, dari sudut pandang perlindungan data.

Diskusi hanya dapat dievaluasi untuk memperjelas kecelakaan atau kegagalan fungsi.

Karena alasan ini, rekaman ditimpa setelah maksimal 120 menit; perangkat lama hanya merekam 30 menit.

Secara teknis, pilot bahkan mungkin menghentikan atau menghapus rekaman.

Namun dalam praktiknya, Friedemann dari BFU mengatakan pilot tidak memanfaatkan fitur itu.

Kuantitas Data

Tetapi ketika menyangkut perekam penerbangan, komponen kedua dari black box, pilot tidak dapat mengakses file yang disimpan secara langsung.

Di pesawat yang lebih tua, mereka perlu menyalakan perangkat sebelum terbang..

Sementara itu, di pesawat modern dapat diakses secara otomatis.

Jumlah data yang dikumpulkan telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: 10 Kecelakaan Pesawat Terbang Paling Mematikan di Indonesia Sejak 1974

Baca juga: Apa itu Seaglider? Benda Mirip Rudal yang Ditemukan di Selayar, Awalnya Disebut sebagai Drone Laut

"Saat ini, ratusan, bahkan ribuan parameter dicatat di sana," kata Friedemann, Juru Bicara Federal Bureau of Aircraft Accident Investigation (BFU).

Termasuk informasi tentang hal-hal seperti jalur penerbangan, ketinggian, lokasi pesawat, kecepatan, suhu mesin dan knalpot, serta posisi flap, dan lain sebagainya.

Data tersebut membantu para ahli menyelidiki penyebab kecelakaan atau insiden serius dan mengurangi potensi sumber kesalahan.

Namun, penyelidik tidak sepenuhnya merekonstruksi penerbangan.

"Kami tidak menggunakan simulator penerbangan atau animasi, kami bisa mendapatkan informasi dari parameter itu sendiri," kata Friedemann.

Hanya ada sedikit badan khusus di seluruh dunia yang mampu mengevaluasi kotak hitam, dan tidak setiap badan dapat memeriksa berbagai model.

(Tribunnews.com/Yurika)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini