Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebijakan baru WhatsApp terkait aturan privasi untuk penggunanya, menuai kritik tajam dari banyak kalangan di berbagai negara.
Banyak penggunanya yang kii mulai beralih menggunakan platform aplikasi pengiriman pesan lainnya seperti aplikasi BiP, Signal dan Telegram.
Menurut laporan Reuters seperti dikutip pada Rabu (20/1/2021), demi menahan migrasi penggunanya ke platform lain WhatsApp memasang iklan di 10 media cetak berbahasa Inggris dan Hindi di India.
WhatsApp disebut menghabiskan sekitar 10 juta rupee atau setara Rp 1,9 miliar untuk iklan tersebut, agar meyakinkan penggunanya di India.
Baca juga: Pemerintah India Minta WhatsApp Batalkan Pembaruan Kebijakan Privasi ke Pengguna
Hal ini dilakukan WhatsApp karena diketahui penggunanya di India mulai berpindah ke platform lain yaitu Telegram dan Signal.
Menanggapi hal tersebut CEO WhatsApp Will Cathcart menyebutkan, terkait pembaruan tersebut tidak mempengaruhi privasi pesan pribadi pengguna dengan teman dan keluarga.
Baca juga: Ini Ragam Kelebihan Aplikasi BiP Dibandingkan Whatsapp, Bisa Video Call Hingga 10 Orang
Sementara itu menurut laporan laman situs Business, Will mengakui bahwa pembaruan ini menyebabkan kebingungan untuk para pengguna WhatsApp.
"Kami berusaha meyakinkan para pengguna, apabila pembaruan ini tidak menjadi alat untuk menyalahgunakan informasi data," kata Will.
Baca juga: Guru Sampai Jurnalis Mulai Beralih ke Aplikasi BiP, Fitur-fiturnya Mendukung Kelancaran Bisnis
Terkait pembaruan ini menjadi hal yang wajib bagi pengguna WhatsApp, Will beralasan, suatu saat ini pengguna yang bukan kategori bisnis akan menggunakan akun bisnis di masa depan.
Will juga menjelaskan, bahwa pembaruan itu dapat membantu transparansi umum dan mencakup perubahan untuk menjelaskan komunikasi terkait akun bisnis.