TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus mendorong agar ekonomi digital Indonesia terus bertumbuh. Salah satu caranya dengan memasukkan kerja sama antara penyedia layanan over-the-top (OTT) asing dan lokal dengan penyelenggara telekomunikasi ke dalam RPP Postelsiar.
Aturan kerja sama tersebut diharapkan bisa mendorong ekonomi digital Indonesia tumbuh lebih pesat dan memberikan equal playing field antara OTT asing dengan OTT lokal.
OTT layanan video lokal Vidio menyatakan mendukung rencana yang digagas oleh Kemenko Perekonomian dan Kemenkominfo.
Hermawan Sutanto, Deputy CEO Vidio mengatakan, Vidio sebagai OTT lokal milik Indonesia, selalu mendukung kebijakan Pemerintah, termasuk RPP Postelsiar sebagai turunan Undang-Undang No 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
"Vidio berterima kasih atas upaya yang dilakukan Pemerintah dalam menyetarakan playing field antara pemain asing dengan pemain lokal dan tentunya mendukung kerja sama perusahaan OTT dan perusahaan telekomunikasi nasional," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (17/2/2021).
Baca juga: Untuk Perkuat Ekosistem Digital Indonesia, RPP Postelsiar Perlu Atur Kewajiban Kerja Sama OTT
Dia mengatakan, kolaborasi yang erat antara perusahaan OTT dengan operator telekomunikasi memiliki potensi besar dalam mendorong kemajuan ekonomi digital nasional yang tengah digalakkan Presiden Jokowi.
Baca juga: OTT dan Kedaulatan Siber
Hermawan juga menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh yang diberikan seluruh operator telekomunikasi nasional yang selama ini sudah bekerja sama dengan unit usaha EMTEK Group tersebut.
Dia mengatakan, saat ini Vidio sudah bekerja sama dengan XL, Indosat, Tri, Smartfren, Telkom dan Telkomsel.
Menurutnya, operator telekomunikasi nasional benar-benar memperhatikan perusahaan OTT lokal seperti Vidio yang mengusung konten-konten lokal sehingga terbentuk ekosistem ekonomi digital dan kreatif lokal yang sangat kuat dan saling menguntungkan.
Kerja sama yang terjalin baik antara Vidio dan perusahaan telekomunikasi ini dapat memastikan jaminan kualitas dari koneksi data sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan OTT dalam menikmati layanan live streaming konten, seperti siaran langsung olahraga, dan video on demand (VOD) seperti local original series dan drama korea.
Selain itu menurut Hermawan, kerja sama antara Vidio dan operator telekomunikasi juga terbukti mampu meningkatkan jumlah pelanggan aktif Vidio.
"Sehingga keuntungan kerja sama tak hanya dinikmati oleh Vidio dan partner operator telekomunikasi kami saja, namun juga bagi pelanggan Vidio yang saat ini mencapai 60 juta pelanggan aktif bulanan yang mengakses 1 juta lebih konten video on demand (VOD) dan 56 kanal TV," tuturnya.
"Kami berharap rekan-rekan OTT yang ingin bekerjasama dengan operator telekomunikasi terinspirasi kerja sama erat kami dengan partner-partner operator. Makin banyak orang yang terkoneksi ke internet, semakin besar peluang Vidio menambah pelanggan," ungkap Hermawan.
Mengingat pentingnya kerja sama antara OTT dengan operator telekomunikasi, Hermawan berharap kerja sama yang telah terjalin baik ini dapat terus dilanjutkan dengan operator telekomunikasi.
Dia menilai, pelanggan operator haus akan konten-konten lokal berkualitas yang menjadi fokus utama Vidio.
Hal inilah yang memacu Vidio untuk berani mencanangkan rilis minimum dua judul local original series setiap bulannya.
Misalnya serial Serigala Terakhir dan I Hear(t) You yang sangat diminati adalah bukti komitmen kami untuk konten lokal berkat dukungan dari partner operator.