Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) Athalia Mutiara Laksmi bersama tiga temannya sukses membuat sebuah aplikasi yang sangat membantu para penyandang difabel tuli atau tuna rungu yang diberi nama Hear Me.
Hear Me merupakan aplikasi penerjemah Bahasa Isyarat Indonesia pertama dengan tampilan 3D animasi.
Athalia yang juga menjabat CEO Hear Me mengatakan, hadirnya aplikasi ini bertujuan untuk menjembatani komunikasi penyandang tuna rungu.
Dirinya menceritakan, munculnya ide membuat aplikasi Hear Me berawal dari pengalaman unik yang pernah dirinya temui.
Suatu ketika, dirinya tengah pergi dan menggunakan taksi berbasis daring. Ternyata, sopir taksi tersebut merupakan seorang penyandang difabel tuli.
Baca juga: Cara Mudah Nonton YouTube sambil Buka Aplikasi Lain di PC dan Ponsel Android, Gunakan Fitur PiP
Sopir taksi ini tak sendirian, ternyata sang sopir ditemani oleh anaknya. Kehadiran anaknya bertujuan untuk membantu orang tuanya agar dapat berkomunikasi dengan para penumpang.
Baca juga: Cara Mudah Mendapatkan Undangan untuk Membuat Akun di Aplikasi Clubhouse
Mirisnya, meskipun sudah dibantu oleh sang anak agar bisa berkomunikasi dengan para penumpang, tetap saja sang sopir penyandang tuna rungu ini mendapatkan rating yang jelek. Karena, komunikasi dengan para penumpang tidak berjalan dengan baik.
"Dulu, berangkat dari pengalaman mau pergi pakai taksi online. Dan si driver itu ternyata tuli. Dia punya anak, dan anaknya itu ikut bantu," jelas Athalia dalam acara webinar peluncuran Hear Me, Minggu, (21/2/2021).
Baca juga: Cara Menggunakan Aplikasi Clubhouse, Harus Terima Undangan dari Teman yang Sudah Tergabung Clubhouse
"Dan si driver ini malah sering dapat rating jelek, gara-gara sering tidak nyambung kalo komunikasi sama para penumpangnya," lanjutnya.
Dari situ dirinya bersama tiga orang temannya melihat, kehadiran aplikasi ini bentuk kesadaran akan pentingnya memberikan akses dan kesetaraan hak bagi para disabilitas.
Sehingga aplikasi ini mampu membuka akses bahasa isyarat bagi lebih dari 16 juta penyandang tuna rungu di Indonesia melalui aplikasi Hear Me.
Hear Me memiliki beberapa fitur.
Pertama, fitur pembelajaran Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) yang menarik dan atraktif dalam tampilan animasi 3D. Belajar BISINDO menjadi lebih mudah dan menyenangkan.
Kedua, fitur penerjemah suara ke dalam bentuk BISINDO dan sebaliknya. Komunikasi antar Teman Tuli dan Teman Dengar menjadi lebih mudah dan tidak akan ada hambatan lagi.
Ketiga, Fitur berita yang mengangkat isu disabilitas untuk mendekatkan Anda dengan dunia Tuli. Mau tahu kisah inspiratif dari Teman-Teman Tuli.
"Kini, aplikasi Hear Me telah dapat diakses oleh seluruh masyarakat dan dapat download melalui App Store dan Play Store," jelas Athalia.
Caption Foto: CEO Hear Me, Athalia Mutiara Laksmi sedang menjelaskan Aplikasi buatannya di akun YouTube Official Hear Me
--