TRIBUNNEWS.COM - Saat ini teknologi digital berkembang menjadi cara perusahaan untuk memasarkan produknya ke pasar yang lebih luas.
Satu diantaranya, dengan programmatic advertising, yakni proses pembelian dan penjualan ruang iklan secara otomatis melalui bid dan parameter yang ditetapkan.
Proses ini menggunakan data dan algoritma untuk menampilkan iklan yang ditargetkan.
Tahun lalu, di dunia global, belanja iklan model ini bisa mencapai 127 miliar dolar AS dan diperkirakan akan mencapai 147 miliar pada tahun 2021.
Program ini punya beberapa keunggulan, yakni menghilangkan peran perantara sehingga proses pembelian iklan menjadi lebih mudah.
Baca juga: Webinar HP Bedah Tuntas Pentingnya ‘Visual Produk Menarik’ Bagi Pelaku UMKM
Baca juga: Digitalisasi Ekosistem Pembiayaan, Astra Financial Luncurkan Aplikasi MOXA
Lebih lanjut, iklan yang ditampilkan cenderung lebih relevan dan dapat mengakses lebih banyak publisher.
Business Development Manager AVOW untuk kawasan Asia Tenggara, Roy Wijaya, menyebut program ini juga bisa menimbulkan masalah penipuan.
Menurutnya, bekerja sama dengan perusahan Original Equipment Manufacturer (OEM) menjadi solusi.
"Terlepas dari manfaat yang ditawarkan, programmatic advertising masih menghadapi masalah yang signifikan terkait penipuan iklan, karena tidak adanya tingkat transparansi yang dibutuhkan oleh pengiklan agar mereka merasa yakin bahwa hasil yang diperoleh sepadan dengan anggaran yang dialokasikan."
"Oleh karena itu, kerja sama dengan OEM dapat menjadi solusi bagi para pengiklan,” ucap Roy melalui keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Selasa (30/3/2021).
Baca juga: Garap Pasar Gadget Tanah Air, Oase Resmi Buka Outlet Pertama di Roxy Mas
Baca juga: Kupas Tuntas Ragam Teknologi Digital Cerdas di Wuling Almaz RS, dari IoV Sampai ADAS
OEM adalah perusahaan produsen telepon seluler serta memiliki aplikasi OEM sendiri.
OEM menampilkan iklan kepada audiens yang belum dapat dijangkau dengan biaya yang rendah.
Contohnya, perusahaan Samsung, yang berhasil menjual 55,76 juta smartphone pada kuartal 2 2020, memiliki app store OEM dan aplikasi sendiri.
App store OEM menyediakan alternatif yang dapat digunakan oleh pemasar untuk mencapai target.
“Xiaomi, Huawei, Vivo dan Oppo secara langsung menyalurkan aplikasi kepada pelanggan melalui App store dan ruang iklan masing-masing yang dikontrol secara langsung."
"Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, OEM menjadi alternatif aman selain Apple App Store, Google Play Store dan Programmatic Advertising,” imbuhnya.
Menurut Roy, pemasangan iklan lewat OEM punya empat keunggulan utama.
Misalnya, meningkatkan skala bisnis dengan menjangkau pasar yang sebelumnya belum tergarap.
“Keunggulan kedua, OEM menawarkan akuisisi pengguna yang tinggi dengan CPI yang rendah."
"Selain itu, pengiklan dapat memupuk kepercayaan dari audiens melalui asosiasi dengan OEM untuk pengguna yang loyal terhadap OEM."
"Dan terakhir, OEM menyediakan ekosistem yang aman dari penipuan.Hal ini dikarenakan tidak ada batasan antara pemilik anggaran dan OEM yang dapat memanipulasi unit iklan. Jangkauan iklan sepenuhnya dikontrol oleh OEM.”
Baca juga: Samsung Finance Permudah Beli Gadget dengan Bunga Rendah
Baca juga: Survei IDC Sebut 3 Merek Ponsel Ini Rajai Wearable Gadget Sepanjang 2020
Meski 75% dari pemasar senior mengalokasikan sebagian dari anggaran video untuk programmatic advertising, tetapi proses ini masih memiliki banyak kelemahan.
Kerja sama dengan OEM menyediakan alternatif yang bebas penipuan dan lebih transparan.
“Kami bermitra dengan berbagai OEM di seluruh dunia yang mencakup 42% dari pasar Android global."
"Audiens sebesar ini hanya dapat diakses melalui OEM dan belum dapat dijangkau melalui jaringan sosial, fitur pencarian, atau SDK,” ungkapnya.
OEM menjadi satu-satunya cara untuk menciptakan ekosistem bebas penipuan dimana pengiklan dapat secara langsung bekerja dengan publisher.
“Kami juga punya solusi in-house yang mengoptimalkan inventaris secara real time untuk mencapai target KPI, yaitu AVOW Performance Optimizer (APO) sehingga pengiklan dapat sepenuhnya mengoptimalkan kinerja kampanye,” tutupnya.
(Tribunnews.com/Shella)