Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perkembangan adopsi digital oleh masyarakat luas di masa pandemi membuka banyak peluang bisnis baru lewat patform media sosial yang kini penggunanya makin masif.
Namun, untuk mengelola bisnis di sosial media, tak semua pebisnis memiliki waktu cukup untuk mengembangkan dan membangun engagement dengan audiens dan calon pelanggan.
Misalnya akun media sosial instagram. Dengan pengelolaan yang baik, akun instagram bisnis bisa mendorong orang untuk membeli produk yang ditawarkan.
Artis dan presenter Natalia Haman melihat ada celah peluang di dalamnya, dengan menginisiasi pendirian agensi Sense Indonesia yang terfokus pada dunia digital di 2008.
Bisnisnya di bidang jasa pengelolaan sosial media seperti Tiktok dan Instagram. Natalia Haman selain sebagai founder dan juga menjadi creative director.
Baca juga: Instagram Lite Resmi Dirilis di Indonesia, Janjikan Akses Mode Ringan dan Anti Nge-Lag
Natalia mengaku sudah membantu sekitar 200 klien membangun engagement mereknya dengan audiens di media sosial.
Di bisnis ini dia juga mewadahi mahasiswa/i yang sedang berjuang mencari kegiatan magang dalam perkuliahan dan juga untuk menuangkan ide kreatif mereka di dunia digital melalui campaign dan konten-konten kreatif di sosial media Instagram dan Tiktok.
Baca juga: Segera Jajal Fitur Ini, Dijamin Aolikasi WhatsApp di Ponselmu Tak Lagi Lemot
“Saya senang dalam membantu para pemilik usaha di bidang bisnis untuk mengembangkan sosial media mereka seperti di Instagram dan Tiktok. Apalagi yang kita semua ketahui, Tiktok sekarang sedang berkembang sangat pesat sekali. Informasi apapun bisa kita dapatkan melalui Tiktok," ujarnya.
Baca juga: Periscope Tutup Layanan di Play Store dan App Store, Pamitan di Twitter
Instagram juga demikian, ketika seseorang ingin membeli sesuatu pasti hal pertama yang dicek ialah akun instagramnya.
"Dari situ, jika akun instagram tersebut tidak terlihat aktif dan tidak memikat netizen yang melihatnya maka sangat disayangkan dapat mengurangi kepercayaan terhadap brand tersebut,” kata Natalia.
Kesadaran Natalia Haman terhadap potensi yang dimilikinya di industri kreatif terinspirasi dari RA Kartini, membuatnya fokus mengembangkan karir di dunia entertaint dan bisnis advertising agency.
“Dengan kesibukan saya sebagai host dan aktris di dunia entertaint, tidak menghalangi pekerjaan-pekerjaan yang sedang saya lakukan bersama beberapa brand lokal dalam mengelola sosial media mereka.
Menurut saya, dunia entertaint dan digital dapat dipadu padankan menjadi suatu konsep ide kreatif dalam membentuk branding dan menyebarluaskan informasi mengenai brand di sosial media dan menjadi viral.
Dia ingin mengajak para perempuan Indonesia untuk menemukan dan menyadari potensi dirinya dalam membuat ide kreatif dan mengembangkan inovasi di era digital.
Emansipasi wanita yang kini semakin maju, dapat dimaknai sebagai Kartini Indonesia di masa modern.