Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aplikasi pesan instan WhatsApp diketahui akan menerapkan kebijakan privasi penggunanya pada 15 Mei 2021.
Kebijakan privasi tersebut mewajibkan pengguna menerima pembaruan tersebut dari WhatsApp. Kebijakan ini sebelumnya akan mulai diterapkan pada 8 Februari 2021.
Akan tetapi, reaksi pengguna WhatsApp itu sendiri membuat penerapan kebijakan privasi tersebut ditunda.
WhatsApp akhirnya kembali melakukan penjadwalan kebijakan tersebut akan diterapkan pada 15 Mei 2021.
Kebijakan privasi baru dari WhatsApp ini juga sempat menimbulkan berbagai spekulasi dari penggunanya.
Baca juga: Kini Twitter Bisa Hasilkan Uang untuk Kreator, Begini Caranya
Pasalnya kebijakan ini dinilai menjadi alat untuk Facebook mendapatkan data diri pengguna untuk kepentingan iklan.
Berbagai spekulasi pun muncul, bahwa data tersebut akan digunakan Facebook akan menyajikan layanan yang lebih personal kepada pengguna mulai dari iklan yang lebih relevan hingga rekomendasi teman.
WhatsApp pun akhirnya memberikan klarifikasi terkait kebijakan privasi terbarunya tersebut, yang menimbulkan kegelisahan penggunanya.
Melalui akun Twitter resmi WhatsApp pada 1 Januari 2021, WhatsApp memberikan penjelasan terkait rumor kebijakan privasi terhadap penggunanya.
Menurut WhatsApp, kebijakan privasi ini 100 persen melindungi pesan pribadi penggunanya dengan enkripsi end-to-end.
Baca juga: Perlu Strategi Kekinian saat Gunakan Instagram sebagai Sarana Berbisnis
Selain itu WhatsApp juga mengatakan, melalui kebijakan ini pihaknya tidak melihat pesan pribadi pengguna ataupun mendengarkan panggilan telepon.
"Kami tidak melihat isi pesan pribadi dan juga tidak mendengarkan panggilan telepon pengguna melalui kebijakan ini," ucap Head of WhatsApp Will Cathcart.
Ia juga menyebutkan, tidak menyimpan catatan siapa saja yang mengirim pesan atau melakukan panggilan telepon.