News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah John McAfee, Si Jenius yang Liar dan Visioner dalam Urusan Teknologi Tapi Berakhir Tragis

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendiang John McAfee.

Titik awal McAfee mengenal antivirus

Berjalan beberapa tahun kemudian, sifat buruk McAfee tak kunjung dihentikan. Meski memiliki masalah psikis, McAfee membuktikan bahwa ia mampu berkarier lagi di perusahaan elit Lockheed Martin, di sini dia mengenal virus komputer.

Di perusahaan ini, McAfee tertarik dengan ilmu antivirus yang ia dapatkan di kantor barunya tersebut. "Saya sebelumnya tak pernah dengar tentang virus. Hal itu menarik bagi saya," ujar McAfee.

Karena sifat keingintahuan yang begitu bedar, ia berhasil mengendalikan sebuah virus komputer di perusahaan ini. Ini merupakan titik awal dirinya untuk membangun perusahaan sendiri yang dinamakan McAfee Associates pada tahun 1987.

Dalam sebuah wawancara, dia mengaku mempunyai masalah psikis yang begitu berat. Meski begitu, McAfee mempunyai minat yang tinggi menjadi enterpreuner yang berjasa di di dunia teknologi.

"Saya disebut sebagai paranoid, menderita schizophrenia, bocah liar dari Silicon Valley. Tapi saya sebenarnya entrepreneur, selalu begitu. Saya ingin tahu dan senang memecahkan masalah," kata dia kepada BBC.

Keputusan besar diambil McAfee dan membuat perusahaan itu jadi besar sebelum memutuskan resign di tahun 1994. Menurutnya, virus komputer akan selalu ada dan menjadi masalah bagi perkembangan teknologi saat ini.

"Virus komputer akan selalu ada dan hanya akan bertambah buruk. Saya hanya melakukan apa yang saya bisa di garis depan industri ini selama saya bisa," ungkap McAfee.

Kontroversi pun berlanjut, seperti McAfee memutuskan pergi dari McAfee Associates dalam kondisi kaya raya. Puncak kekayaannya adalah pada tahun 2007 yang ditaksir senilai 100 juta dollar AS, hingga akhirnya turun drastis karena investasi yang gagal.

Sengkarut perusahaan pun berlanjut, di mana McAfee akhirnya dibeli oleh Intel seharga 7,6 miliar dollar AS atau senilai Rp109 triliun pada tahun 2010. Sejak resign itu pula, kehidupan McAfee dilanda berbagai skandal seperti prostitusi dan kasus kriminal lainnya.

Seperti pada 2012, McAfee dihebohkan dengan kasus pembunuhan yang mengakibatkan salah satu tetangganya ditemukan tewas dan McAfee diduga sebagai otak pembunuhan seorang yang bernama Gregory Faull itu.

McAfee secara terang-terangan mengaku tak mau membayar pajak selama bertahun-tahun, karena menurutnya pajak itu ilegal, seperti yang dikicaukannya pada 2019. Hal ini juga yang dipakai Kementerian Hukum AS untuk mengekstradisi McAfee setelah ditangkap di Spanyol karena mengemplang pajak.

Meski berusia sudah kepala tujuh, riwayat McAfee tak sebagus dengan tokoh berpengaruh seusianya. Akhir hayat McAfee begitu tragis karena mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri di penjara setelah proses ekstradisi ke AS disetujui.

Kepolisian regional Catalan, Mossos d'Esquadra, mengkonfirmasi hal tersebut bahwa McAfee gantung diri di penjara Brians 2 dekat Barcelona, Rabu (23/6/) malam waktu setempat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini