TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan distribusi digital video game, Valve, merilis konsol berupa perangkat PC portabel.
Konsol ini diberi nama Steam Deck yang nantinya bisa untuk memainkan semua game Steam.
Dilihat sekilas, konsol ini terlihat mirip Nitendo Switch.
Hanya saja, controller di Steam Deck tidak bisa dilepas layaknya pada Joy-Con di Nitendo Switch.
Baca juga: Perusahan Teknologi Jerman TeamViewer Jadi Sponsor Manchester United?
Baca juga: Meski Belum Berfitur 5G, Oppo OptimisĀ Animo Konsumen Terhadap Reno6 Tetap Tinggi
Harga Steam Deck besutan Valve ini dijual mulai dari 399 USD atau sekitar Rp 5,7 jutaan.
Selain bisa memainkan seluruh game Steam, konsol ini juga mampu digunakan sebagai komputer.
Dikutip dari GSMArena, PC gaming portabel ini menjalankan SteamOS versi kustom.
Steam Deck memiliki bentuk layaknya konsol game portabel pada umumnya.
Di kedua sisi layar terdapat analog dengan d-pad di sebelah kiri dan tombol ABXY di kanan.
Steam Deck menempatkan pengontrol dengan susunan yang unik, membuat konsol ini berbeda dari lainnya.
Pada bagian pengontrol, tombol berada pada bagian yang sama dengan analog, posisinya berjejer.
Hal ini membuat lega ruang di bawahnya, Valve mengisi ruang ini dengan dua trackpad.
Trackpad ini dapat digunakan sebagai navigasi kursor layaknya seperti yang ada di laptop.
Trackpad ini juga dirancang agar pengguna tetap bisa memainkan game yang tidak dimainkan dengan pengontrol.
Steam Deck juga dilengkapi 6-axis gyroscope.
Di bawah trackpad terdapat speaker stereo ganda, yang diklaim Valve memiliki DSP dan suara yang lebih bagus.
Pengguna juga dapat mencolokkan headphone dan memanfaatkan mikrofon ganda yang ada pada konsol ini.
Di sisi depan juga dilengkapi tombol tambahan untuk View, Menu, Steam, dan Quick Access.
Di bagian atas juga terdapat empat tombol, R1 R2 dan L1 L2.
Tidak hanya itu, di bagian belakang terdapat empat tombol lagi yakni R4 R5 dan L4 L5.
Keempat tombol ini dapat disesuaikan untuk menjalankan fungsi apapun dalam game.
Kembali ke bagian depan, Konsol PC gaming portabel ini dibekali layar 7 inci beresolusi 1.280 x 800 piksel dengan rasio aspek 16:10, kecerahan maksimum 400 nits, dan tentunya telah mendukung touchscreen.
Untuk model tertinggi, layar Steam Deck juga dilengkapi layar anti-glare etching yang mampu tetap terlihat ketika digunakan di luar ruangan.
Balik cangkang, konsol ini diotaki prosesor (CPU) berarsitektur 'Zen 2' layaknya seperti yang ada di PS5.
Posesor ini memiliki fitur 4-core dan 8-threads dengan kecepatan clock variabel 2.4-3.5GHz.
GPU yang digunakan yakni AMD RDNA 2.
Steam Deck memiliki RAM 16GB LPDDR5 dengan tiga pilihan kapasitas penyimpanan yakni eMMC 64GB, NVMe SSD 256GB, dan NVMe SSD 512GB.
Ruang penyimpanan dapat diperluas lewat kartu microSD.
Seperti yang telah disinggung di atas, Steam Deck menjalankan sistem operasi SteamOS 3.0 milik Valve.
Sistem operasi ini berbasis Linux yang menjalankan game Windows dengan bantuan Proton sebagai compatibility layer.
Valve mengklaim pengguna dapat menjalankan semua game di Steam Deck, bukan hanya yang dirancang untuk Linux.
Steam Deck mendukung penyimpanan cloud Steam, artinya pengguna dapat berhenti bermain game di PC yang kemudian dilanjutkan di Steam Deck.
Selain itu, melalui dok USB, pengguna dapat menghubungkan Steam Deck ke monitor, keyboard, dan mouse layaknya PC.
Soal konektivitas, Steam Deck mendukung Wi-Fi 802.11ac dual-band dan Bluetooth 5.0.
Steam Deck ditenagai baterai 40-watt hour yang diklaim bisa bertahan selama 8 jam untuk bermain game ringan, streaming, atau browsing.
Untuk menjalankan game berat 3D daya tahan baterai bakal turun menjadi sekira 4 jam.
Pengisian daya melalui port ISB Tipe-C dan dalam paket pembelian mendapatkan adapter 45W.
Harga Steam Deck
Steam Deck hadir dengan tiga varian.
Harga Steam Deck 64GB yakni 399 USD atau sekitar Rp 5,7 jutaan.
Kemudian model 256GB dijual seharga 529 USD atau sekira Rp 7,6 jutaan.
Model tertinggi dengan internal 512GB dibaderol 649 USD atau sekira Rp 9,4 jutaan.
Steam Deck bakal dijual pada Desember 2021 di Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, dan Inggris.
Belum diketahui apakah konsol PC gaming portable ini bakal masuk Indonesia atau tidak.
(Tribunnews.com/Fajar)