Aplikasi yang bisa diunggah terbatas
Tidak seperti Windows 10 dan MacOS yang terbuka dengan beberapa aplikasi non pabrikan os. Khusus di Chromebook, pengguna tidak bisa menginstal perangkat lunak selain yang tersedia di Google Play Store.
Artinya, Chromebook memiliki lebih banyak keterbatasan jika dibandingkan dengan sistem operasi yang umum digunakan saat ini. Tentu, penggunaan ChromeOS akan mirip dengan penggunaan smartphone Android yang sinkronisasinya akan terhubung dengan fitur dan akun milik Google.
Kendati demikian, pengguna masih bisa mengunduh aplikasi alternatif lainnya yang tersedia di Windows pada Google Play Store. Selain itu, meski berbasis pada aplikasi web, tak semua aplikasi pada Chromebook membutuhkan koneksi internet.
Secara keseluruhan, laptop berbasis sistem operasi Windows atau MacOS lebih mumpuni bagi pengguna yang banyak melakukan multitasking apalagi untuk pelajar.
Baca juga: Kata Pengamat Soal Spesifikasi Laptop Merah Putih yang Dicanangkan Kemendikbudristek
Bicara soal penyimpanan, Windows memanh lebih unggul karena memiliki banyak aplikasi dengan storage hingga 128 GB atau 256 GB. Sementara Chromebook, hanya menyediakan tempat penyimpanan yang sangat terbatas, biasanya tidak lebih dari 16 GB.
Penyimpanan juga bergantung pada satu perangkat lunak yakni aplikasi penyimpanan Google Drive. Alhasil, pengguna Chromebook biasanya akan bergantung pada storage di Google Drive yang memiliki keterbatasan untuk mode gratis dan harus membayar bila ingin mendapatkan ruang penyimpanan yang lebih besar.
Sebagai informasi, Kemendikbudristek akan melakukan pengadaan Laptop Merah Putih dengan merek Dikti Edu. Paket digitalisasi TIK itu meliputi wireless router, konektor, printer, dan scanner yang didistribusikan ke 15.656 sekolah di seluruh Indonesia.