News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Platform Cakap Mengakselerasi Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Digital

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Platform digital Cakap Teacher Academy.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Platform digital yang membantu mengakselerasi adopsi digital di dunia pendidikan kini makin banyak bermunculan. Terbaru adalah hadirnya Cakap Teacher Academy, sebuah platform pembelajaran online yang fokus mengakselerasi kompetensi pengajar (guru) dalam kegiatan belajar-mengajar secara digital.

Tomy Yunus, CEO dan Co-Founder Cakap pada acara diskusi dengan media, Kamis (12/8/2021) lalu mengatakan, platformnya sejauh ini telah memberdayakan lebih dari 1,5 juta murid dan lebih dari 1000 guru glocal (global and local) dari berbagai topik pembelajaran.

Sebagai sebuah platform digital, Cakap dirancang untuk menjangkau dan memberdayakan pengajar di seluruh wilayah Indonesia lewat pelatihan bersertifikat, pengembangan diri dan karir di ekosistem digital yang mereka kembangkan.

Ada dua kompetensi utama yang dikembangkan platform ini. Yakni, teknik mengajar komunikatif dan pemanfaatan teknologi lewat platform Cakap interactive self-paced learning.

Yang menarik, dua kompetensi ini bisa diakses oleh semua masyarakat dari berbagai latar belakang sepanjang mereka memiliki minat mengajar dengan persyaratan standar minimum.

Baca juga: Ini Lima Produk Elektronik Paling Laku di Platform E-Commerce Tokopedia

Instruktur dalam pengembangan kompetensi ini tidak hanya berasal dari Indonesia, tapi juga dari sejumlah negara seperti Jepang, Korea, China, Filipina, Afrika Selatan dan lain-lain.

Baca juga: Bimbingan Belajar Online dengan Fitur Interaktif Bisa Atasi Learning Loss

Kemudian, pada akhir program, peserta program berpeluang direkrut menjadi Mitra Cakap, dengan peluang mendapatkan penghasilan 3x lebih tinggi jika dibandingkan rata-rata pendapatan guru pada umumnya saat ini.

Baca juga: Ada Modul Machine Learning dan Back-End Developer, Lintasarta Digischool Seleksi Ribuan Peminat

Program pengembangan kompetensi ini diinisiasi dengan pelatihan mengajar bahasa Inggris dan akan terus dikembangkan ke topik-topik pembelajaran lainnya di masa datang.

“Kami melihat betapa pentingnya kemampuan berbahasa asing sebagai paspor untuk menjadi masyarakat global saat ini dalam menghadapi dunia yang semakin digital," ujar Tomy Yunus tentang alasan dipilihnya pembelajaran bahasa Inggris sebagai tahapan awal di program ini.

Dia meyakini, dengan meningkatkan kompetensi tenaga pengajar berbahasa Inggris, mutu pendidikan di Indonesia akan bisa ditingkatkan.

Tomy menjelaskan, Indonesia sedang menghadapi berbagai tantangan di sistem pendidikan, termasuk dalam suplai tenaga guru dan juga transisi serta adaptasi pembelajaran digital.

Hal ini juga dibuktikan pada statistik dari 2019 hingga 2020 yang melaporkan bahwa Indonesia memiliki 2,7 juta guru, jauh dibandingkan dengan jumlah muridnya yang berjumlah 45,5 juta orang.

Karena itu, kehadiran platform digital Cakap dianggap menjadi harapan baru sekaligus memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi guru.

"Kami berharap Cakap Teacher Academy dapat menjadi wadah bagi guru dan pengajar untuk mematangkan kemampuan pembelajaran secara digital,” ungkap Billy
Mambrasar, Staf Khusus untuk Presiden  dan CEO dari Yayasan Kitong Bisa.

Yoshua Yanottama, Senior Education Manager Cakap menjelaskan, kurikulum yang diaplikasikan akan mengadopsi sistem pembelajaran mutakhir untuk menghadirkan dua
kompetensi utama.

Yakni, teknik pengajaran komunikatif dan penggunaan teknologi melalui Cakap interactive
self-paced learning.

"Kurikulum disusun berdasarkan dari pengalaman pembelajaran online selama lebih
dari 6 tahun di Cakap yang dikombinasikan dengan praktik terbaik dalam pengajaran bahasa," ujarnya.

Dengan demikian, program ini akan relevan bagi mereka yang baru akan terjun ke dunia pengajaran maupun mereka yang telah berpengalaman namun ingin memperbaharui kemampuan mengajarnya.

Jemmy Alexander, S.E.,M.M.Par., selaku Kepala Subdirektorat Edukasi II Direktorat
Pengembangan SDM Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia mengatakan, program ini juga akan menopang pengembangan industri pariwisata Indonesia.

Karena, bisa menjembatani kebutuhan pemain sektor pariwisata UMKM sehingga mereka dapat belajar bahasa Inggris dengan baik dengan guru dari lulusan program ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini