News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Keamanan Siber, Kunci Fundamental untuk Transformasi Digital di Sektor Pendidikan

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Telkomtelstra meluncurkan Solusi Security Intelligence

Kemudian untuk pendekatan pengajaran melalui Gamification dan AR/VR. Terakhir untuk proses penilaian melalui online Assessment platforms, eAsseessment, Al-driven invigilation.

Webinar bertajuk “Cyber Security: A Fundamental Key For Digital Transformation In The Education Sector” yang diselenggarakan Telkomtelstra bekerjasama dengan Asosisasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dan The Indonesia Australia Business Council (IABC) akhir pekan lalu dengan moderator George Marantika, Wakil Ketua APTISI dan National President IABC.

Sebelumnya, perkuliahan dilakukan secara tatap muka dengan 500-600 mahasiswa. Namun, sekarang, tidak diperlukan lagi karena perkuliahan dilakukan secara online. 

“Tantangannya, kami harus bisa menyampaikan materi kuliah secara menarik, praktis dan mudah dipahami. Tak heran, dengan cryptography, salah satunya metode pembelajarannya adalah melalui pendekatan novel gamification,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Amin menambahkan bahwa ada metode lain seperti flip classes, record offline, hol Q&A workshops yang juga dijalankan di Universitas Monash.

Baca juga: Polisi Gencarkan Patroli Siber Cegah Hoaks di Medsos Selama PPKM Level 4

“Tentu saja di balik implementasi transformasi digital, kami juga harus mampu menangkal serangan Ransomware, IDS, PenTest dan Malware. 

Kunci suksesnya terletak pada bagaimana kami bisa memaksimalkan data security, organisational security, software security, componet security dan connection security sehingga dapat berjalan dengan baik,” tandasnya. 

Anang Siswanto, SM Solutions, IT & Business Analyst Telkomtelstra juga menyampaikan perlunya sikap kehati-hatian dan selalu waspada bagi institusi pendidikan yang melakukan transformasi digital. 

Faktanya, serangan terhadap keamanan siber (ransomware cs) terhadap perusahaan yang melakukan transformasi digital ternyata terus berkembang. 

Berdasarkan data dari Checkpoint Cyber Security Report 2021& Cisco 2021 Cyber Security threat trends menunjukkan bahwa perusahaan harus mengeluarkan biaya US$20 miliar karena serangan ini. 

Menurut Anang, ada dua jenis serangan yang sering terjadi yakni Phising Attack dan Trojan Attack. 

Kedua serangan ini menyebabkan informasi berharga organisasi bisa terekspos secara ‘telanjang’ sehingga bisa diakses oleh siapa pun secara bebas atau data hilang/rusak atau tidak bisa digunakan lagi oleh organisasi. 

Hal ini dapat mengakibatkan organisasi merugi atau bahkan bangkrut. 

Oleh karena itu, untuk menghadapi atau menangkal serangan tersebut, semua keamanan siber ini harus dimulai dari diri sendiri atau tim TI internal perusahaan. 

Informasi dan pengetahuan yang tidak memadai mengenai transformasi teknologi ini menjadi celah masuknya serangan tersebut. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini