Aplikasi ini memiliki banyak fitur dan bukan produk Facebook yang dianggap banyak orang sebagai sebuah keuntungan.
Namun Telegram memiliki sejumlah kekurangan. Meskipun ia 'menjual diri' sebagai platform privasi namun aplikasi ini tidak menawarkan enkripsi pesan secara default.
Enkripsi hanya berlaku pada "Obrolan Rahasia" aplikasi. Bahkan dalam obrolan rahasia itu Telegram mengirimkan pratinjau tautan ke server jarak jauh kecuali jika fungsi itu dimatikan.
2. Signal
Aplikasi ini dianggap memiliki fokus yang lurus sebagai aplikasi perpesanan dan memiliki keamanan yang sederhana.
Platform ini adalah pilihan untuk mereka yang mengkhawatirkan privasi, pelacakan, iklan atau pengawasan pemerintah.
Seperti dillansir Kompas, Signal didirikan oleh Matthew Rosenfeld seorang ahli kriptografi dan peneliti keamanan Australia-Amerika.
Kelebihan Signal adalah ia mengumpulkan data dalam jumlah minimal sehingga ia tak akan banyak membagikan data seandainya pun aplikasi menginginkannya.
Tahun 2016, pemerintah AS memperoleh akses ke data Signal melalui keputusan pengadilan, dari situ diketahui Signal hanya menyimpan dua informasi tentang penggunanya yakni tanggal terakhir mereka terhubung dan tanggal mereka membuat akun.
Signal adalah project open source, sehingga aplikasi ini terbuka bagi siapapun untuk meneliti keamanannya.
Signal juga merupakan perusahaan nirlaba di mana The Signal Foundation didanai oleh sumbangan.
Namun kekurangan Signal adalah pengguna tidak akan menemukan kontak di Signal sebanyak yang bisa dilakukan di WhatsApp. Selain itu, muncul keraguan mengenai keberlangsungan Signal mengingat ia hidup dari donasi.
3. Viber
Viber juga salah satu aplikasi berbagi pesan populer.