TRIBUNNEWS.COM -- Prestasi di tengah pandemi Covid-19, Indonesia mampu mencatatkan kinerja positif pada sektor digital dan transaksi aplikasi online.
Kemajuan itu terbukti dengan kontribusi sektor digital dan aplikasi online sebesar 11 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada 2020.
Hal itu diungkapkan co-founder AwanTunai Windy Natriavi pada kegiatan “Ignition Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital”, belum lama ini.
Perolehan ini, disebutnya, mengalahkan sektor minyak dan gas (migas).
Baca juga: Transaksi Digital Gerus Jumlah ATM Bank, Pola Pembayaran dan Transfer Alami Pergeseran
“Selain dari jumlah pengguna, jumlah pelaku dan pembuat aplikasi di Indonesia juga memang sedang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan,” papar Windy dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (4/10/2021).
Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Samuel Abrijani Pangerapan menyampaikan, pada periode awal, industri startup hanya diminati oleh kalangan penggiat teknologi informasi.
Namun, seiring waktu berjalan, startup mulai dilirik dan diminati oleh berbagai kalangan.
“Hal tersebut merupakan pertanda baik. Pasalnya, inklusi dibutuhkan dalam ekosistem startup agar solusi yang dihasilkan juga lebih memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam,” papar Semuel.
Baca juga: Pergeseran Transaksi Nasabah ke Arah Digital, Tahun Ini BRI Sudah Tutup 283 Unit Jaringan Kantor
Selain jumlah pengguna internet dan aplikasi yang terus bertambah, lanjutnya, Indonesia juga menjadi negara yang memiliki masyarakat dengan beragam latar belakang.
“Indonesia memiliki 1.340 suku yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau. Keberagaman itu dapat menjadi modal besar untuk menciptakan inovasi. Inovasi akan berkembang terus karena adanya keberagaman dan kolaborasi agar semua dapat melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang,” tutur Semuel.
Sebagai informasi, kegiatan “Ignition Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital” merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk memperluas wawasan masyarakat terhadap kemajuan sektor digital di Indonesia, khususnya startup di Indonesia.
Sejalan dengan kegiatan tersebut, Kemenkominfo juga meluncurkan aplikasi 1.000 Startup Digital.
Peluncuran aplikasi ini bertujuan untuk membuat ekosistem startup lebih inklusif serta mempermudah masyarakat yang ingin mengetahui dunia startup lebih mendalam Melalui aplikasi 1.000 Startup Digital, pengguna bisa mendapatkan bimbingan sekaligus memperluas jaringan secara instan melalui ponsel pintar.
Koordinator Startup Digital Kemenkominfo Sonny Sudaryana mengatakan, sebelum pandemi Covid-19, program Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital hanya berfokus di 20 kota.
“Saat ini, dengan segala keterbatasan yang ada dan melalui teknologi digital, kami membuat sebuah aplikasi untuk memudahkan anak muda Indonesia agar bisa mengikuti Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital di mana pun mereka berada,” papar Sonny.
Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital, lanjutnya, telah berhasil menjaring 85.000 calon pendiri startup dan merintis 1.160 startup sejak 2016. Program ini juga melibatkan 400 mentor dan 300 penggerak lokal dari berbagai bidang.
Untuk mengikuti program Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital, Anda dapat mengunduh aplikasi 1.000 Startup Digital melalui laman https://1000startupdigital.id/aplikasi atau laman https://ignition.1000startupdigital.id.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ekosistem Startup Indonesia Dorong Kemajuan Sektor Digital dan Aplikasi Online",