News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Pedagang Tongseng dan Es Cendol, Usahanya Makin Berkembang Sejak Bergabung ke Ekosistem Ovo

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahmad Wantoso, pedagang es cendol Sari Suji di Jakarta, salah satu usahawan mikro mitra merchant Ovo.

"Tapi kami beryukur, Ovo sudah semakin matang sebagai perusahaan yang tidak hanya hadir di layanan pembayaran digital tapi juga sudah menjadi perusahaan fintech terpadu," ungkapnya.

Presiden Direktur Ovo, Karaniya Dharmasaputra

Karaniya menambahkan, di tengah persaingan fintech yang ketat, Ovo terus mendapatkan posisi yang baik di masyarakat dan konsumen.

Mengutip sebuah hasil survei lembaga riset Kadence International Indonesia yang memotret behavior masyarakat Indonesia dalam pembayaran digital, Karaniya menyebutkan, saat ini Ovo masih menjadi pilihan favorit sebagai alat pembayaran digital.

Dalam riset ini, Ovo dipilih oleh 96 persen responden. "Sebanyak 71 diantaranya pengguna aktif dalam sebulan terakhir," ungkap Karaniya.

Ini artinya, Ovo memiliki brand image dan brand perception yang kuat dan secara riil juga digunakan sebagai alat bayar masyarakat sehari-hari.

Masih mengutip hasil riset yang sama, responden menyatakan, Ovo menjadi tren fintech e-money yang paling banyak mereka gunakan untuk transaksi secara online dan offline.

Selama semester I 2021 ini Ovo membukukan peningkatan transaksi di merchant online sebesar 76 persen. Dia memaparkan, Ovo saat ini sudah hadir di ratusan kota dan kabupaten di Indonesia dengan 1,2 juta merrchant lebih.

Sebanyak 90 persen lebih merchant yang bergabung merupakan usaha berjenis UMKM, termasuk termasuk usaha mikro dan nano seperti warung dan kedai makanan, pedagang kaki lima dan sebagainya.

Riset CORE Indonesia tentang respon pelaku UMKM setelah mereka bergabung di ekosistem Ovo.

"Ini tidak hanya membanggakan bagi Ovo tapi juga bagi perekonomian nasional," ungkap Karaniya.

Dia menambahkan, sejak awal Ovo mengadopsi prinsip open ecosystem dan model terintegrasi untuk menciptakan lanskap pembayaran digital dan layanan keuangan yang inklusif.

Hal ini menjadi bagian terpenting dari transformasi pembayaran digital yang dijalankan oleh OVO, sehingga mampu membuka akses luas bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Ovo ke depan akan terus mengembangkan bisnisnya, tidak hanya sebagai perusahaan fintech tapi sudah merambah ke layanan financial services.

Menurutnya, hal ini akan menguntungkan para user, pengguna aplikasi Ovo, karena mereka bisa memiliki one stop solution untuk semua kebutuhan layanan finansial tanpa perlu lagi berpindah ke aplikasi lain.

Bekerja sama dengan Bareksa, Ovo kini juga menyediakan layanan investasi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini