TRIBUNNEWS.COM - PT Widya Informasi Nusantara (Widya Wicara) kini menghadirkan produk baru bernama Text to Speech Widya Wicara.
Perusahaan teknologi suara asal Yogyakarta ini sebelumnya dikenal memiliki produk canggih berbasis Artificial Intelligence (AI) seperti smart speaker dan chatbot.
Text to Speech (TTS) Widya Wicara adalah teknologi untuk mengubah teks menjadi suara, yang dibuat semirip mungkin dengan penutur asli secara otomatis.
Baca juga: Dongkrak Bisnis Indonesia, Widya Wicara Hadirkan Chatbot yang Bisa Tingkatkan Customer Experience
TTS Widya Wicara menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dalam pengembangannya.
Direktur PT Widya Informasi Nusantara, Linawati menyampaikan, Text to Speech memiliki tiga benefit utama.
Antara lain dapat membuat rekaman audio secara mudah, hemat biaya, serta proses produksi yang singkat.
"Kemudahan produksi 24/7 membuat pengguna hanya perlu menuliskan naskah pada kolom TTS untuk memproduksi audio, tanpa harus meluangkan waktu khusus untuk rekaman."
"Dengan Text to Speech dari Widya Wicara ini, produksi audio atau voice over jadi lebih hemat dan efisien dari segi biaya dan waktu," kata Linawati, dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Kamis (7/10/2021).
Selain itu, Linawati menyebut menggunakan TTS dapat memangkas biaya untuk membeli alat rekaman, menyewa studio, serta membayar Voice Over Talent.
TTS juga diklaim dapat mempersingkat waktu produksi karena dapat mengonversi teks sebanyak 500 karakter hanya dalam waktu 2,9 detik atau 760 persen lebih cepat dari manusia.
Baca juga: WhatsApp Business dan Messenger API for Instagram dari 3Dolphins SRM Bisa Terintegrasi ke Chatbot
"Berani tampil beda, Text to Speech Widya Wicara memiliki beberapa keunggulan yang tidak ditemukan dari TTS lainnya."
"Keunggulan pertama adalah mampu menghasilkan suara yang natural layaknya manusia."
"Keunggulan lainnya yaitu menyediakan pilihan kustomisasi berupa dapat diintegrasikan ke system lain dengan API, custom voice, serta software TTS sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna," tambah Linawati.
Tak hanya itu, Linawati menyebut, Text to Speech Widya Wicara dapat memahami tanda baca dengan baik.
Sehingga suara akan membedakan jeda untuk titik dan koma secara tepat.
Bahkan selain tanda baca, TTS Widya Wicara juga dapat membaca akronim yang sudah baku seperti BMKG, BUMN, serta akronim lainnya.
Baca juga: Sistem Keamanan dengan Teknologi PA 400 untuk Bentengi Serangan Siber Kini Hadir di Indonesia
"TTS Widya Wicara juga dapat membaca angka dengan baik, tanpa harus diubah menjadi huruf terlebih dahulu."
"Dengan berbagai kelebihan teknologi Text to Speech seperti tersebut di atas, hampir bisa dipastikan bahwa seluruh bidang pekerjaan era digital membutuhkan teknologi ini," jelas Linawati.
Bidang-bidang tersebut antara lain public space announcement, audio buku, news anchor, public transportation, media berita online.
Narator video, customer service, alat pembelajaran, GPS dan sistem navigasi, Smart TV, iklan, Mobile App hingga konten marketing.
Terakhir, dengan hadirnya inovasi TTS ini, Linawati berharap masyarakat Indonesia menjadi lebih mudah memproduksi audio secara efektif dan efisien.
Baca juga: Kesaksian Mantan Karyawan: Facebook Bahayakan Anak-anak dan Picu Perpecahan
(Tribunnews.com/Maliana)