TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan caller ID dan spam blocking app TRuecaler resmi melakukan penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) di lantai bursa Nasdaq Stockholm.
Langkah melepas saham ke publik ini menandai keberhasilan perusahaan dalam menjadikan Truecaller sebagai aplikasi caller ID dan spam blocking app terkemuka yang mendorong komunikasi agar lebih terpercaya.
Saham Truecaller ditawarkan dengan harga per lembar saham senilai 60 Krona Swedia atau setara Rp 97.631.
Harga saham ini naik 15,4% dari harga listing perusahaan dan memberikan kapitalisasi pasar sekitar USD 2,5 miliar atau senilai lebih dari Rp 35 triliun.
Truecaller menerbitkan 53.414.532 saham Kelas B, dimana 19.230.770 merupakan saham Kelas B yang baru diterbitkan dan 34.183.762 saham Kelas B yang dijual kepada para pemegang saham saat ini.
Baca juga: Pakar Keamanan Siber: Gangguan Whatsapp, Facebook dan Instagram Diduga Karena Human Error
Antara lain co-founder Alan Mamedi dan Nami Zarringhalam, Sequoia Capital India, Atomico, Kleiner Perkins.
“Hari ini menandai tonggak bersejarah dalam sejarah Truecaller. Perjalanan yang memuaskan dimulai dua belas tahun yang lalu, mengantarkan Truecaller menjadi platform global terkemuka bagi lebih dari 280 juta pengguna aktif di seluruh dunia dengan lebih dari 500 miliar unduhan," ujar Co-founder dan CEO Truecaller Alan Mamedi, Selasa (12/10/2021).
Baca juga: Jadi Venture Builder, UMG Idealab Targetkan Lima Startup Baru Lahir di 2022
Dia menambahkan, ke depan perusahaannya erus berupaya menciptakan komunikasi masa depan yang lebih cerdas, aman, dan efisien.
Baca juga: Google Siapkan 50 Juta Dolar AS untuk Investasi di Perusahaan Startup Afrika
"Nami dan saya akan melanjutkan perjalanan Truecaller bersama dan memimpin pertumbuhan perusahaan bersama dengan pemegang saham lama dan baru.” ungkapnya.
Pada kesempatan IPO ini Truecaller juga membagikan kisah inspiratif mereka dalam mengembangkan bisnis melalui sebuah film yang ditayangkan di kanal YouTube.