Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) menyatakan, akan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan kisaran harga Rp 775 hinga Rp 975.
Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan, perusahaan menawarkan sebanyak-banyaknya 29,85 persen saham kepada publik.
Sesuai rencana, perusahaan akan menggunakan 40 persen dana hasil IPO untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) organik, 50 persen untuk capex anorganik, dan 10 persen untuk modal kerja, serta kebutuhan lainnya.
"Untuk penambahan jumlah menara, targetnya kita perkirakan akuisisi sekira 6.000 menara dari capex. Di mana mayoritas (dana capex) bersumber dari IPO," ujarnya saat konferensi pers virtual, Selasa (26/10/2021).
Selain fokus pertumbuhan anorganik dengan menambah jumlah menara, perusahaan juga menyiapkan strategi organik melalui pengembangan usaha.
Baca juga: Segera Gelar IPO, Mitratel Patok Harga Sahamnya Rp 775 - Rp 975 Per Lembar
Lalu, fokus ketiga yakni bergerak menuju infrastruktur digital dan keempat yaitu meningkatkan efisiensi baik di sisi manajemen, serta melakukan pengembangan Information Technology (IT).
Terutama, dalam 5 tahun ke depan, perusahaan berencana meningkatkan tenancy ratio atau rasio jumlah penyewa menara dan mengambil kesempatan untuk sektor terkait pengembangan 5G.
"Bisa fiberoptic, IoT (internet of things) ataupun infrastruktur lain pendukung 5G," pungkas Hendra.