News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Facebook Ganti Nama Jadi Meta, Mark: Kita Ingin Dilihat sebagai Perusahaan Metaverse

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Facebook mengumumkan pergantian nama menjadi Meta pada Kamis, (28/10/2021) kemarin. Mark menjelaskan jika untuk sekarang dirinya menginginkan perusahaannya dikenal sebagai perusahaan metaverse.

Dikutip dari BBC, bagi orang awam mungkin melihat metaverse layaknya hanya sebagai pengaplikasian dari VR namun untuk kebanyakan orang percaya jika akan menjadi masa depan dari internet.

Alih-alih khalayak menggunakan komputer, mereka dalam dunia metaverse mungkin menggunakan headset untuk memasuki dunia virtual serta akan terkoneksi dengan lingkungan digital pula.

Oleh karena itu seperti yang dijelaskan pada awal artikel bahwa metaverse dapat digunakan untuk kebutuhan pekerjaan, konser, serta sosialisasi dengan teman atau keluarga.

Terkait perubahan nama ini juga berpengaruh kepada berubahnya pula nama Facebook di pasar saham.

MVRS akan menjadi nama terbaru dari Facebook dan akan mulai diganti pada 1 Desember 2021.

Selain itu terkait perubahan nama ini, banyak yang berpendapat proses rebranding ini sebagai bentuk sikap atas skandal yang terjadi di tubuh perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 2004 tersebut.

Pendapat Lain terkait Perubahan Nama Facebook

Seperti yang diketahui bahwa Facebook pernah dituduh oleh salah satu mantan manajernya Frances Haugen.

Frances membocorkan ribuan dokumen yang dianggap oleh dirinya sebagai fakta buruk dari Facebook dan diberikan kepada Wall Street Journal.

Dokumen tersebut pun sering disebut sebagai "Facebook Files".

Dikutip dari Tribunnews.com terdapat perlakuan yang berbeda terhadap beberapa tokoh yang menggunakan Facebook.

Permasalahan lain yang didapatkan dari bocoran dokumen tersebut juga terkait masalah hukum antara Facebook dan para pemegang saham.

Mereka menuduh bahwa pembayaran Facebook dalam penyelesaian masalah Cambridge Analytica dianggap terlalu mahal.

Untuk diketahui bahwa jumlah pembayaran oleh Facebook ke Komisi Perdagangan Amerika Serikat sebesar 5 miliar dolar AS atau Rp 71,2 triliun.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini