News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Modus Kejahatan Siber Ancam Pelanggan E-commerce, Ini Langkah Blibli

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi hackers (peretas) internet. Modus Kejahatan Siber Ancam Pelanggan E-commerce, Ini Langkah Blibli

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejahatan siber saat ini banyak menyasar para pelanggan e-commerce. Modus kejahatan siber yang terjadi yaitu phising.

Phising merupakan tindak penipuan, dengan mengirimkan sebuah tautan link yang nantinya dapat diakses oleh pelanggan e-commerce.

Saat pelanggan e-commerce mengakses link tersebut, maka peretas atau hacker dapat mencuri data mulai dari password media sosial, hingga dapat membobol rekening.

Associate VP Information Security Blibli Ricky Setiadi mengatakan, pihaknya mengakui banyaknya serangan siber yang mengancam para pelanggan e-commerce.

Meski begitu, Ricky menyebutkan, Blibli sebagai penyedia layanan jual beli tidak akan tinggal diam terkait adanya modus kejahatan siber tersebut.

"Untuk memastikan pelanggan tidak terkena modus kejahatan siber, kami mengembangkan information security manajemen sistem," ucap Ricky dalam konferensi pers virtual, Senin (1/11/2021).

Ricky menyebutkan, bahwa pengembangan ini sebagai langkah preventif dari Blibli untuk melindungi pelanggan dari serangan di siber security.

Baca juga: OJK: Bank-bank Dunia Merugi Rp 1.420 Triliun Per Tahun Akibat Kejahatan Siber

Information security tersebut, lanjut Ricky, dapat mengelola data pelanggan dan memastikan semua data terklasifikasi berdasarkan risikonya.

"Sehingga, pada saat menjalankan sharing, transaksi, processing atau sampai dengan distribusi data dapat dikontrol dan memiliki security yang baik," kata Ricky.

Selain itu, Ricky juga mengungkapkan, Blibli membuat Computer Security Incident Response Team (CSIRT). Tim ini dibentuk tidak terlepas karena ancaman kejahatan siber yang bisa terjadi kapan saja.

“Jadi tim ini fungsi utamanya adalah mengidentifikasi terhadap insiden potensial, insiden yang mungkin terjadi," kata Ricky. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini