News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fitur ATT Milik Apple Membuat Platform Media Sosial Rugi Hingga 9,58 Miliar Dolar AS

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Apple

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apple dikabarkan telah membuat rugi para pembuat aplikasi media sosial mulai dari Snapchat, Facebook, Twitter dan Youtube hingga 9,58 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 140 triliun.

Mengutip dari laman situs The Verge pada Selasa (2/11/2021), kerugian yang dialami oleh platform media sosial tersebut karena Apple melakukan perubahan dalam praktik privasinya.

Investigasi yang dilakukan Financial Times, menemukan perubahan praktik pengaturan privasi memberikan dampak besar terhadap platform media sosial.

Baca juga: Krisis Pasokan Chip, Apple Dikabarkan Kurangi Produksi iPad Demi iPhone 13

Kebijakan privasi yang diubah Apple, yaitu Apps Tracking Transparency (ATT) yang diberlakukan sejak April 2021 melarang aplikasi yang diinstal oleh pengguna Apple melacak penggunanya jika tidak memilih opsi tersebut.

Facebook menjadi perusahaan yang paling mengkritik kebijakan tersebut, dan dari laporan Financial Times menunjukkan Facebook menjadi yang paling banyak kehilangan pendapatan.

Kebijakan Apple ini juga membuat platform media sosial yang terdampak, harus membangun kembali strategi mereka karena adanya pembatasan pelacakan tersebut.

Seorang konsultan iklan digital bernama Eric Seufert mengungkapkan, setidaknya platform media sosial tersebut perlu waktu satu tahun untuk membangun kembali kerangka kerja untuk mengatasi kebijakan ATT dari Apple.

Sebelumnya pada 2020 lalu, Perusahaan raksasa AS tersebut sempat mengancam akan menghapus aplikasi dari App Store miliknya jika tidak mematuhi fitur privasi penggunanya.

ATT sendiri memungkinkan pengguna memblokir iklan yang melacak aktivitas pengguna saat menggunakan smartphone atau sebuah aplikasi.

Menurut Facebook, hal tersebut dapat merugikan pengembang yang lebih kecil seperti perusahaan gim secara tidak proporsional.

Baca juga: Sandiaga Uno Optimistis Garuda Indonesia Bisa Diselamatkan

Sejumlah perusahaan teknologi dan pengiklan, seperti Facebook, telah mengkritik perubahan yang direncanakan itu.

Tetapi Senior Vice President of Software Engineering Apple Craig Federighi mengatakan, bahwa pengguna harus mengetahui kapan mereka dilacak saat menggunakan aplikasi dan berselancar menggunakan website.

"Awal tahun depan, kami akan mulai mewajibkan semua aplikasi yang ingin melakukannya untuk mendapatkan izin eksplisit penggunanya, dan pengembang yang gagal memenuhi standar tersebut dapat menghapus aplikasinya dari App Store," kata Federighi.

Fitur terbaru Apple tersebut, akan memberikan notifikasi melalui pop-up yang memberikan informasi bagi pengguna apabila aplikasi ini digunakan untuk melacak penggunanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini