Dan apa yang kami temukan dalam riset ini, antara konsumen dan merchant seperti dua sisi koin yang sama, keduanya mempunyai kecenderungan yang serupa.
"Sebagai contoh, kami menemukan konsumen menggunakan GrabFood lebih sering dan membelanjakan uang lebih banyak saat menggunakan GrabFood, seperti juga merchant menggunakan dan mendapatkan penjualan lebih banyak saat menggunakan GrabFood,” kata Astrid Wiliandry, Direktur Snapcart Indonesia di Jakarta, Senin (22/11/2021).
Di antara konsumen pengguna aplikasi pesan-antar makanan, hanya 36% yang mengatakan baru menggunakan aplikasi pesan-antar makanan dalam 12 bulan terakhir.
Sedangkan 54% konsumen mengaku penggunaan aplikasi pesan-antar makanan meningkat selama pandemiTingkat popularitas (brand awareness) GrabFood dan GoFood sama.
Sedangkan popularitas ShopeeFood dibelakang keduanya, karena ShopeFood merupakan pendatang baru di pasar.
100% konsumen tahu dan mengenal GoFood dan GrabFood, sedang 52% tahu ShopeeFood.
"Data yang sama menunjukkan 92% dan 90% konsumen telah berpengalaman menggunakan aplikasi GrabFood dan GoFood. Sedang 35% telah pernah menggunakan ShopeeFood," katanya.
Riset juga menemukan rata-rata konsumen menggunakan GrabFood 6 kali dalam sebulan, sedang GoFood 5 kali dalam sebulan.
Rata-rata volume pemesanan melalui GrabFood juga lebih tinggi 11% daripada GoFood.
“Kami menemukan faktor non-promo ketika konsumen memilih aplikasi yang hendak digunakan, seperti variasi dan jumlah restoran dan makanan yang tersedia dalam aplikasi, kemudahan menggunakan aplikasi, dan kecepatan mendapatkan driver,” tambah Astrid.
Loyalitas Merek
Menurut Astrid, salah satu yang menarik di dalam survey ini tentang loyalitas merek. Survey menemukan 85% konsumen setuju bahwa GoFood merek yang disukai orang Indonesia.
Sedang 90% konsumen berpendapat Grab lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia yakni 84% konsumen menilai hal yang sama terhadap Gojek.
Sedangkan untuk merchant, 94% dan 91% setuju GrabFood dan GoFood sama-sama disukai konsumen Indonesia.