News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tantangan Penerapan Teknologi 5G 2022, Launching yang Hanya Sebatas Seremoni

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi 5G

Saat ini, Christian menambahkan, Telkomsel menggunakan spektrum 2,3 dan 2,1 GHz, serta telah tersedia di 9 kota, 10 kluster residensial, 10 hotspot, 4 event nasional dan internasional termasuk World Superbike 2021 dan MotoGP 2022 Mandalika, PON XX Papua 2021, Pusat Industri Digital Indonesia 4.0, dan KTT G20 di Bali tahun 2022 ini.

Selain spektrum, ekosistem - dalam hal ini terkait perangkat dan use cases, juga menjadi tantangan lainnya dalam implementasi 5G di Indonesia. Bukan saja harga perangkat 5G yang masih mahal, isu perlindungan data pribadi juga belum selesai. Belum lagi, langkanya ekosistem dalam negeri.

"Harapannya selain pengadaan spektrum baru, dengan harga yang lebih fleksibel, pertumbuhan perangkat 5G juga bisa terus meningkat, dengan harga yang semakin murah," imbuh Christian.

Sementara itu, Ketua Masyarakat Telematika Indonesia(Mastel), Sarwoto Atmosutarno menyoroti kondisi operator saat ini secara global dalam menghadapi 5G. "Bukan saja revenue yang terus turun, operator juga mengalami tekanan pada cahflow, peningkatan CAPEX untuk layanan yang terus meningkat, serta EBITDA margin yang stagnan," ungkapnya.

Oleh karena itu, strategi implementasi 5G disebut sangat penting oleh Sarwoto. Berdasarkan kerangka Peta Jalan 5G PokJa Model Bisnis memetakan strategi implementasi 5G dari 2021 sampai 2024. Adapun strategi itu meliputi implementasi 5G di ibu kota provinsi, destinasi wisata super prioritas seperti Borobudur dan Mandalika, ibukota negara baru dan di industri manufaktur.

"Itu belum termasuk strategi implementasi micro operator, dengan sejumlah skenario termasuk kepemilikan jaringan, kerjasama dengan jabersel, kepemilikan frekuensi, operasional jaingan, elemen jaringan, aplikasi platform, dan penomoran," pungkasnya.

Konsep micro operator sendiri digagas untuk membangun jaringan sel kecil lokal untuk penyampaian layanan yang disesuaikan. Pendekatan ini dapat membuka ekosistem bisnis komunikasi seluler 5G di masa depan untuk memungkinkan masuknya pendatang baru ke pasar.

Micro operator dapat membangun dan mengoperasikan infrastruktur komunikasi sel kecil dalam ruangan dan menawarkan layanan dan konten terkait konteks lokal untuk melayani kebutuhan spesifik berbagai sektor vertikal yang melengkapi penawaran broadband seluler tradisional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini