Pesan phishing yang dikirim bertujuan untuk mencuri informasi dari pihak yang membuka pesan tersebut.
Dengan metode ini, peretas dapat menembus komputer target dan akun online.
Google tidak mengatakan apakah ada serangan yang berhasil. Sementara pihak Rusia menyangkal menggunakan peretas untuk mengejar musuhnya.
Bukan hanya Rusia, peretas dari Belarusia juga diduga ikut meramaikan dunia digital Ukraina.
Google melaporkan adanya aktivitas kelompok peretas Ghostwriter/UNC1151 yang mencoba mencuri kredensial akun melalui upaya phishing pada organisasi pemerintah dan militer Polandia dan Ukraina.
Baca juga: Dugaan Pembobolan Data 10 Kementerian dan Lembaga Negara oleh Hacker China, Ini Langkah Polri
Bulan lalu, pejabat keamanan siber Ukraina mengatakan peretas Belarusia menargetkan alamat email pribadi personel militer Ukraina dan individu lain yang terkait dengan badan militer.
Google juga menemukan aktivitas kelompok Mustang Panda, atau Temp.Hex, yang diidentifikasi berbasis di China.
Baca juga: Angkatan Darat Ukraina Klaim Kuasai Sistem Arhanud Pantsir-S1 Ketiga Rusia
Kelompok peretas ini mengirimkan pesan dengan lampiran bermuatan virus ke sejumlah entitas Eropa dengan nama file seperti "Situasi di perbatasan Uni Eropa dengan Ukraina.zip".
Untuk saat ini Google masih mencoba mempelajari aktivitas Mustang Panda yang sejauh ini diketahui berfokus pada target di Asia Tenggara.
Sejak invasi Rusia dimulai bulan lalu, Ukraina telah secara terbuka meminta komunitas peretasnya untuk membantu melindungi infrastruktur dan melakukan misi mata-mata dunia maya terhadap pasukan Rusia.
Data Base Kemenhan Rusia Dibobol
Sementara itu sekelompok peretas mengklaim telah meretas database Kementerian Pertahanan Rusia, dan diyakini telah meretas beberapa saluran TV pemerintah untuk menampilkan konten pro-Ukraina.
Konflik dunia maya terjadi dalam bayang-bayang, tetapi dalam kasus invasi Rusia ke Ukraina, kelompok yang menyebut dirinya Anonim telah membuat pernyataan perang yang paling umum.