Sukses menjadi penulis, Fahmi kemudian diangkat menjadi Editor-in-Chief di departement game Tech In Asia.
Usai mengabdi di Tech In Asia, barulah Fahmi bergabung dengan Toge Productions, salah satu developer lokal ternama.
Di Toge Productions, Fahmi menjabat sebagai Marketing dan Public Relations Manager.
Ia merupakan orang mencetuskan ide untuk membuat Coffee Talk dan ternyata game tersebut sukses hingga sekarang.
Berhasil membawa Coffee Talk jadi salah satu game lokal terbaik, tak membuat Fahmi berdiam diri.
Fahmi kemudian diketahui membuat gaming studio-nya sendiri bernama Pikselnesia.
Studio game tersebut telah melahirkan dua game lokal berjudul 'What Comes After' dan akan segera merilis 'Afterlove EP'.
Cita-cita Jadi Developer Game dari SMA
Kecintaan Fahmi terhadap dunia game telah tumbuh sejak dirinya masih kecil.
Melansir channel YouTube Goethe-Institut Indonesien, Fahmi bercerita jika sejak kecil dia sudah suka membaca majalah tentang game.
Dari situlah dia mengaku mulai tahu tentang sosok developer game ternama salah satunya Hideo Kojima.
Baca juga: Super Esport Series Season 2 Tambah Satu Cabang Game dan Total Hadiah Rp 900 Juta
Hingga akhirnya ketika duduk di bangku SMA, Fahmi meneguhkan diri untuk bercita-cita sebagai developer game lokal.
Untuk mewujudkan cita-citanya, Fahmi pun menempuh pendidikan di salah satu universitas di Malaysia mengambil jurusan Software Engineering.
Kemudian Fahmi mulai masuk ke industri game dengan magang di Gameloft hingga akhirnya sukses membuat Coffee Talk dan studio Pikselnesia.
Meski kini Fahmi telah pergi meninggalkan kita semua, namun karya dan jasanya terhadap industri game lokal tak akan pernah terlupakan.
(Tribunnews.com/Whiesa) (Gridgames.id/Randy Fauzi)